RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan mulai mempersiapkan diri untuk pembelajaran Koding Kecerdasan Artifisial (KKA) di tingkat Sekolah Dasar (SD).
Plt Kepala Dindik Kota Pekalongan, Mabruri melalui Kepala Bidang SD, Siti Nurul Izzah, menyebutkan, secara nasional, terdapat tiga model penerapan KKA. Dari ketiga opsi tersebut, Kota Pekalongan memilih menjadikan KKA sebagai mata pelajaran pilihan.
“Tahap awal implementasi dilakukan secara bertahap di sekolah-sekolah yang sudah memiliki guru terlatih. Kami mulai dari sekolah yang gurunya telah mengikuti pelatihan penyusunan kurikulum satuan pendidikan.
Baca Juga:Lokasi Mepet Jalur Pantura, Puskesmas Banyuputih Dikeluhkan Warga, Kades Desak Relokasi!Kejari & Pemkot Pekalongan Teken PKS, Kolaborasi Wujudkan Keadilan Restoratif yang Humanis!
Nantinya, sekolah lain akan mengikuti melalui proses pengimbasan dari guru-guru yang sudah dilatih tersebut,” terangnya.
Dengan strategi pengimbasan ini, Izzah optimistis seluruh SD di Kota Pekalongan akan mampu menerapkan pembelajaran KKA secara bertahap dan merata.
“Target kami, semua siswa SD bisa merasakan manfaat pembelajaran KKA, meskipun memang tahapannya harus bertahap agar mutu tetap terjaga,” imbuh Izzah.
Ia menegaskan bahwa inti dari pembelajaran ini adalah melatih keterampilan berpikir komputasi (computational thinking), bukan sekadar mengoperasikan perangkat teknologi. “Anak-anak tidak harus langsung berhadapan dengan komputer atau aplikasi tertentu.
Yang lebih penting adalah bagaimana mereka terbiasa berpikir runtut, logis, dan sistematis. Misalnya melalui permainan logika, menyusun langkah-langkah kegiatan sehari-hari, atau puzzle yang melatih penalaran,” jelasnya.
Metode sederhana ini, lanjut Izzah, justru menjadikan KKA lebih menyenangkan dan mudah dipahami oleh anak-anak. “Kalau sejak kecil sudah terbiasa berpikir komputasi, kelak saat mereka berhadapan dengan teknologi digital yang lebih kompleks, adaptasinya akan jauh lebih mudah,” terang Izzah.
Pihaknya menilai bahwa langkah ini penting mengingat perkembangan dunia saat ini menuntut sumber daya manusia yang tidak hanya mampu menggunakan teknologi, tetapi juga memahami cara kerjanya.
Baca Juga:MAPSI Jenjang SD Pekalongan Digelar Hybrid, Dindik Tekan Potensi Kumpul Massa!Rutan Pekalongan Panen Sayuran, Wujud Nyata Dukungan Program Ketahanan Pangan Nasional!
Dengan menerapkan KKA, Dindik Kota Pekalongan berupaya menyiapkan siswa agar kelak mampu berkontribusi dalam era digital.
“Harapan kami, anak-anak Kota Pekalongan tumbuh menjadi generasi yang cakap digital, kreatif, dan berdaya saing tinggi.
Mereka tidak hanya jadi pengguna teknologi, tetapi juga bisa menjadi pencipta dan pengembang di masa depan,” pungkasnya.(mal)