“Kami akan terus mengawal agar anggaran ini tepat sasaran, terserap maksimal, dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh anak-anak serta masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator SPPG Wilayah Kota Pekalongan, M. Noor Faishal Zakiy (Faishal), melaporkan bahwa hingga 18 September 2025, jumlah penerima manfaat MBG mencapai 51 ribu orang. Faishal mengaku, meskipun ada beberapa catatan teknis, secara umum program berjalan baik.
“Kami siap menindaklanjuti setiap masukan. Aduan bisa disampaikan langsung ke SPPG terdekat, dan jika belum teratasi akan kami koordinasikan di tingkat wilayah. Prinsipnya, semua anak harus mendapatkan makanan bergizi dengan kualitas terbaik,” ujarnya.
Baca Juga:Ketua DPRD Batang Minta Anggota Dewan Aktif Piket Siskamling, Jadi Teladan Masyarakat!GPM Sasar Kampung Nelayan Pekalongan, Beras & Kebutuhan Pokok Dijual Murah, Warga Antusias!
Faishal juga menjelaskan bahwa proses sertifikasi dapur berjalan paralel dengan operasional. Langkah ini ditempuh agar layanan MBG tidak terhenti, sembari memenuhi persyaratan dari Dinas Kesehatan maupun Badan Gizi Nasional.
“Kami berkomitmen memperbaiki kualitas, menjaga distribusi lancar, dan memastikan masyarakat percaya dengan program ini,” tambahnya.
Rapat evaluasi ditutup dengan kesepakatan bersama untuk memperkuat sinergi lintas sektor. “DPRD, pemerintah daerah, dan SPPG berkomitmen agar Program MBG di Kota Pekalongan semakin baik, tidak hanya dari segi kualitas menu dan distribusi, tetapi juga dalam memperluas cakupan penerima manfaat.
Dengan demikian, tujuan dari program MBG tersebut, yakni peningkatan gizi anak sekaligus penguatan ekonomi lokal, dapat tercapai secara optimal,” tandasnya.(nul)