RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Ketahanan Pangan kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai upaya menjaga stabilitas harga sekaligus memastikan keterjangkauan kebutuhan pokok masyarakat. Kegiatan kali ini dilaksanakan di Kampung Nelayan Panjang Baru dan mendapat sambutan hangat dari warga sekitar, kemarin.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan, Ani Kusumaningrum, mengungkapkan bahwa GPM menyediakan berbagai komoditas utama dengan jumlah terbatas dan harga di bawah pasaran.
“Hari ini ada Gerakan Pangan Murah di Kampung Nelayan. Kami sediakan 250 kantong beras SPHP seharga Rp55.000 per kantong, gula pasir (Gulavit) sebanyak 200 kilogram dengan harga Rp15.000 per kilogram, minyak goreng 250 liter seharga Rp15.500 per liter, serta telur ayam 200 pack dengan harga Rp25.500 per pack,” ungkapnya.
Baca Juga:MIM Pagersari Terapkan Pendidikan Anti-Bullying, Tanamkan Persahabatan Sehat “Asik Tanpa Mengusik”!Terobosan! Speling dan Mentoring Klinis Digenjot Turunkan AKI di Pekalongan & Jateng!
Ia mengatakan bahwa kegiatan tersebut dapat terlaksana berkat dukungan dan subsidi dari Bank Indonesia serta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. “Alhamdulillah, antusias masyarakat sangat bagus. Setiap kali pasar murah digelar, komoditas yang disediakan selalu habis. Kali ini, kami juga menyasar hingga ke kawasan perumahan, sesuai instruksi dari provinsi agar pelaksanaan lebih tepat sasaran dan masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya,” katanya.
Lebih lanjut, pihaknya juga menyampaikan bahwa pekan depan Gerakan Pangan Murah akan dilaksanakan di lingkungan pabrik rokok PT Urip Sugiharto (PT MPS). “Kami terus berupaya memperluas jangkauan kegiatan ini. Namun untuk menjaga pemerataan, masyarakat hanya diperbolehkan membeli maksimal dua pack untuk setiap komoditas,” terangnya.
Sutirah (47), warga Boyongsari yang hadir dalam kegiatan tersebut, mengaku sangat terbantu. Menurutnya, harga yang ditawarkan jauh lebih rendah dibandingkan harga di warung. “Kalau beras di warung per kilo Rp15.000, sedangkan di sini jatuhnya sekitar Rp11.000 per kilo.
Untuk minyak juga selisih banyak, di warung seperempat liter Rp5.500. Baru kali ini pasar murah ada di kampung nelayan, biasanya hanya di kecamatan atau kelurahan. Jadi lebih dekat, mudah, dan sangat membantu, karena ini kebutuhan rumah tangga yang pokok,” tandasnya.(nul)