Terobosan! Speling dan Mentoring Klinis Digenjot Turunkan AKI di Pekalongan & Jateng!

Terobosan! Speling dan Mentoring Klinis Digenjot Turunkan AKI di Pekalongan & Jateng!
ISTIMEWA MONITORING - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah meninjau pelaksanaan program Speling dan melakukan kunjungan kerja ke Puskesmas Jenggot.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Salah satu langkah untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) yang kini dijalankan adalah integrasi Speling (Dokter Spesialis Keliling) dengan Mentoring Klinis. Program ini menyasar langsung layanan kesehatan di lini terdepan, salah satunya di UPT Puskesmas Jenggot, Kota Pekalongan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, usai meninjau pelaksanaan program Speling dan melakukan kunjungan kerja ke Puskesmas Jenggot, menegaskan bahwa mentoring klinis menjadi terobosan penting dalam memperkuat kompetensi tenaga kesehatan.

“Kali ini ada mentoring klinis yang juga didukung oleh BPJS Kesehatan Kota Pekalongan, Dinkes Provinsi Jawa Tengah, dan Dinkes Kota Pekalongan. Mentoring dilakukan oleh dokter spesialis kepada dokter-dokter umum di Puskesmas Jenggot dengan materi seputar Obstetri dan Ginekologi (Obgyn). Harapannya, AKI di Kota Pekalongan dapat semakin ditekan,” ungkapnya.

Baca Juga:Progres Molor, Proyek Trotoar A Yani Batang Terancam Denda Hingga Rp6 Juta Per Hari!Distribusi Makanan MBG di Pekalongan Kurang dari 4 Jam, Jaga Mutu & Kualitas!

Meskipun angka kematian ibu di Jawa Tengah sudah menurun, penurunan tersebut masih belum signifikan. Data menunjukkan, sepanjang Tahun 2024 jumlah AKI mencapai 427 kasus, sementara dari Januari hingga Agustus 2025 tercatat 221 kasus.

Di Kota Pekalongan, tahun 2024 tercatat 5 kasus AKI, sementara di 2025 ini sudah ada 6 kasus. “Ini menjadi perhatian kita bersama agar tidak terus bertambah,” tegasnya.

Mentoring klinis yang digagas BPJS Kesehatan ini dirancang menyeluruh, mencakup berbagai isu kesehatan prioritas: pencegahan kematian anak, penanganan TBC, pencegahan kanker serviks, hingga isu kesehatan mental.

“Program ini akan dijalankan secara bergiliran di 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah, sehingga manfaatnya bisa dirasakan secara luas oleh masyarakat,” tambah Yunita.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto (Budi), menyebutkan bahwa mentoring klinis merupakan tindak lanjut dari hasil pemeriksaan Speling. “Misalnya, dari hasil skrining ditemukan masalah kandungan atau kebidanan.

Maka, dokter spesialis memberikan tambahan wawasan, ilmu, maupun strategi penanganan kasus yang banyak terjadi di masyarakat. Jadi, hasil Speling tidak berhenti di data, tetapi ditindaklanjuti dengan pendampingan klinis,” jelasnya.

Budi juga mengungkapkan keprihatinannya atas jumlah AKI di Kota Pekalongan tahun ini. Namun demikian, ia menekankan bahwa sebagian besar kasus disebabkan oleh faktor riwayat penyakit bawaan, bukan semata karena masalah kehamilan.

0 Komentar