RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Pasca insiden anarkis 30 Agustus 2025 yang merusak sejumlah unit kerja Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Wali Kota HA Afzan Arslan Djunaid (Wali Kota Aaf) menegaskan pentingnya penguatan pengelolaan data berbasis Big Data. Langkah ini dinilai krusial agar layanan publik tetap terjamin meski menghadapi situasi darurat.
Hal itu disampaikan Wali Kota Aaf dalam Seminar Batik bertema “Pemanfaatan Big Data dalam Mendukung Kebijakan Pemerintah” yang digelar Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan secara hybrid di Kampus Universitas Pekalongan (Unikal), Senin (29/9/2025).
“Banyak data di komputer dan laptop yang rusak, dibakar, bahkan dijarah saat insiden anarkis. Tentu ini mengganggu pelayanan, baik internal maupun untuk masyarakat. Dengan Big Data, kita bisa lebih siap menghadapi kejadian serupa,” tegas Aaf.
Baca Juga:Sambut Periode Emas Industri, Pemkab Batang Dorong PAUD Lokal Jadi Sekolah Unggulan Berstandar Internasional!SMPN 8 Pekalongan Terapkan Pengelolaan Sampah Kreatif, Limbah Botol Jadi Akuarium & Pupuk Kompos!
Ia mengapresiasi kerja sama erat dengan BPS yang selama ini menyediakan data akurat untuk berbagai sektor pembangunan, mulai dari pertanian hingga pengangguran. “Kami ingin memastikan Kota Pekalongan tetap adem, ayem, damai, dan pelayanan kepada masyarakat terus optimal,” lanjutnya.
Kepala BPS Kota Pekalongan, Hayu Wuranti, menekankan bahwa di era digital, data adalah aset yang tak ternilai. “Big Data bukan sekadar relevan, tapi sudah menjadi keharusan. Potensinya besar untuk mentransformasi kebijakan publik agar lebih akurat dan tepat sasaran,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, BPS juga memberikan penghargaan kepada sejumlah mitra kerja. Untuk kategori OPD, juara 1 diraih Dinperinaker, juara 2 Dindik, dan juara 3 Dinkominfo. Sedangkan untuk kategori kelurahan, juara 1 Kuripan Yosorejo, juara 2 Medono, dan juara 3 Setono.(way)