RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Pucuk pimpinan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan berganti. Teguh Suroso, A.Md.IP., S.H. resmi menggantikan Ika Prihadi Nusantara, S.Sos., M.M. sebagai Kalapas Kelas IIA Pekalongan.
Acara lepas sambut Kalapas Pekalongan dari Ika Prihadi Nusantara kepada Teguh Suroso digelar di Aula Ki Hajar Dewantara, Lapas Kelas IIA Pekalongan, pada Selasa (30/9/2025). Kegiatan dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjenpas Jawa Tengah Mardi Santoso, Wali Kota Pekalongan H Achmad Afzan Arslan Djunaid, jajaran Forkopimda, Kepala UPT Pemasyarakatan se-Jawa Tengah, serta perwakilan instansi terkait lainnya.
Kalapas Pekalongan yang lama, Ika Prihadi Nusantara, mengakhiri tugasnya karena memasuki masa purnatugas. Sedangkan Kalapas Pekalongan yang baru, Teguh Suroso, sebelumnya menjabat sebagai Kalapas Kelas IIA Besi Nusakambangan.
Baca Juga:DPRD Dorong Eks Pendopo Nusantara Jadi Museum Cagar Budaya & Arena Edukasi Pelajar!Baznas Jateng Gandeng Dai di Batang, Dorong Literasi Zakat dan Perkuat Kesadaran Masyarakat!
Dalam sambutannya, Ika Prihadi Nusantara menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan dukungan semua pihak selama ia menjabat. “Memang saya di Lapas Pekalongan tidak terlalu lama, hanya sekitar enam bulan.
Tapi banyak hal yang bisa saya ambil dan banyak belajar di sini. Terima kasih kepada Kakanwil beserta jajaran, bapak wali kota, dan forkopimda, sehingga tugas saya di Pekalongan dapat berjalan dengan baik, minimal tidak memberi kontribusi negatif bagi Pekalongan,” kata Ika.
Kalapas Pekalongan yang baru, Teguh Suroso, memohon doa restu dari semua pihak agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik. “Mohon doa restunya, kula nuwun, dan mohon bimbingannya,” kata Teguh, atau yang akrab disapa Alex.
Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid (Aaf) mengungkapkan rasa syukurnya bahwa saat ini Lapas Pekalongan sudah tidak dilanda banjir rob. Ia juga berharap sinergitas antara pemerintah, forkopimda, dan Lapas terus dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Aaf juga mengungkapkan kebanggaannya bahwa Kota Pekalongan dikenal sebagai Kota Batik, bahkan dinobatkan sebagai “The World City of Batik” oleh UNESCO. Ia berharap, jika memungkinkan, jajaran Lapas Kelas IIA Pekalongan juga mengadopsi kebijakan Pemkot untuk memakai sarung batik setiap hari Jumat.
Sementara itu, Kakanwil Ditjenpas Jateng, Mardi Santoso, mengatakan bahwa di era Menteri Imipas yang sekarang, program ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas di seluruh jajaran Lapas dan Rutan. Kepada pejabat Kalapas Pekalongan yang baru, ia berpesan untuk segera beradaptasi.