Bupati Fadia Terharu Baca Surat Siswi Penjual Bubur: Aqilah Ingin Jadi Hafizah, Biaya Sekolah Ditanggung!

Bupati Fadia Terharu Baca Surat Siswi Penjual Bubur: Aqilah Ingin Jadi Hafizah, Biaya Sekolah Ditanggung!
TRIYONO DATANGI - Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat mengunjungi rumah Aqilah yang ingin menjadi Hafidz Quran namun terkendala biaya.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Hati Bupati Pekalongan, Dr. Hj. Fadia Arafiq, tergerak setelah membaca surat yang dikirimkan oleh seorang siswi berprestasi, Aqilah Ayunda S. (12). Untuk itu, Bupati langsung menyambangi rumah Aqilah di Desa Kaibahan, RT 05 RW 02, Kecamatan Kesesi.

Aqilah, siswi SD Muhammadiyah Kesesi, merupakan putri pasangan Wahyono (41), seorang pedagang bubur kacang hijau keliling, dan Purwaningsih (37). Dalam suratnya, Aqilah menyampaikan keinginannya untuk menempuh pendidikan di pondok pesantren dan menjadi seorang hafizah Qur’an, namun terkendala biaya.

Merespons surat tersebut, Bupati Fadia langsung mengunjungi kediaman Aqilah pada Selasa (30/9/2025). Kunjungan ini sekaligus untuk memberikan bantuan agar cita-cita Aqilah dapat tercapai.

Baca Juga:Konflik Kerbau 2 Desa di Pekalongan Berakhir Damai, Bhabinkamtibmas Fasilitasi Ganti Rugi!Satpol PP Batang Amankan 3.100 Batang Rokok Ilegal, Upaya Tekan Peredaran Rokok Tanpa Cukai!

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq mengungkapkan bahwa kedatangannya berawal dari sebuah surat yang ditulis oleh seorang anak di Kabupaten Pekalongan. “Saya terima suratnya, kebetulan saat itu saya ada waktu, jadi langsung saya baca. Biasanya surat menumpuk, tapi kali ini saya buka,” tutur Bupati Fadia.

Untuk memastikan kebenaran informasi, ia meminta camat setempat melakukan pengecekan. Hasilnya, anak tersebut benar berasal dari keluarga kurang mampu. Mengetahui kondisi itu, Bupati Fadia menegaskan pemerintah siap membantu dalam proses pendaftaran sekolah.

“Saya sebagai ibunya seluruh warga Pekalongan, saya datangi. Dan Insya Allah pendaftarannya juga kita bantu, setelah di pondok nanti kita lihat apa yang bisa kita bantu lagi yang lainnya,” tegas Bupati Fadia.

Ibunda Aqilah, Purwaningsih, bercerita bahwa Aqilah yang selalu masuk peringkat dua besar di sekolahnya, memiliki inisiatif kuat untuk melanjutkan ke Pondok Pesantren. Awalnya, Aqilah sempat mengirim surat permohonan bantuan kepada Presiden, namun tak kunjung ada respons. Tidak patah semangat, Aqilah membuat surat kedua yang ditujukan langsung kepada Bupati Pekalongan, yang ia kirimkan melalui jasa pengiriman ke Rumah Dinas Bupati.

“Dia kirim surat memohon dimudahkan mendapatkan beasiswa agar dia bisa masuk pesantren, pengen jadi hafiz Qur’an, pengen jadi pengajar nantinya,” ujarnya.

Purwaningsih menceritakan, tak lama setelah surat dikirim, Bupati langsung menghubungi Camat. Kemudian, pada hari Senin, Kepala Desa datang ke rumahnya menyampaikan bahwa surat Aqilah telah dibaca dan akan ditindaklanjuti. “Saya nggak menyangka tadinya kalau Bu Lurah datang ke rumah… Masya Allah, nggak menyangka bahwa akan seperti ini,” kata Purwaningsih dengan haru, usai menerima kunjungan langsung dari Bupati Fadia.

0 Komentar