“Kami ambil sampel bahan baku untuk diuji kandungan formalin, pestisida, rhodamin, atau bahan tambahan pangan berbahaya lainnya. Selain itu, kami memberikan edukasi kepada pengelola SPPG supaya jeli dan bijak memilih bahan baku yang aman dikonsumsi,” imbuhnya.
Tak hanya fokus pada keamanan pangan, Dinperpa juga mendorong pemanfaatan bahan lokal guna meningkatkan kualitas gizi sekaligus menekan biaya operasional. “Kami harapkan bahan baku diambil dari produk lokal Kota Pekalongan. Kota ini produsen ikan, dan itu bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin agar biaya operasional lebih terjangkau, kualitasnya bagus, dan kandungan gizinya tinggi,” tandasnya.
Lili juga menekankan pentingnya pemenuhan standar kelayakan dalam pengolahan pangan oleh penyedia MBG. “Kami harapkan SPPG bisa memenuhi kelayakan SLHS serta sertifikasi halal. Itu menjadi persyaratan penting agar proses pengolahan mulai dari hulu hingga hilir bisa terjamin keamanan pangannya,” tegasnya.(nul)