Dishub Batang Tunggu Hasil Mediasi: Polimik Bus AKAP dan Angkudes Soal Serobot Trayek Belum Tuntas!

Dishub Batang Tunggu Hasil Mediasi: Polimik Bus AKAP dan Angkudes Soal Serobot Trayek Belum Tuntas!
M DHIA THUFAIL AUDIENSI - Kepala Dishub Batang, Eko Widiyanto saat menerima audiensi awak Bus AKAP, Kamis (2/10).
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Perseteruan antara awak angkutan desa (angkudes) dan bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Kabupaten Batang belum juga menemukan titik terang. Dinas Perhubungan (Dishub) Batang pun masih menanti hasil mediasi yang diharapkan bisa menyelesaikan konflik trayek ini.

Kepala Dishub Batang, Eko Widiyanto, mengatakan pihaknya sudah lima kali mediasi digelar dengan menghadirkan kedua belah pihak. Namun, hingga kini belum juga tercapai kesepakatan.

“Iya, sudah ada pertemuan lima kali tapi belum ada titik temu. Rencananya akan ada mediasi lagi antara angkudes dan bus AKAP ini, dan kami masih menunggu hasilnya,” ujar Eko usai menemui perwakilan bus AKAP di Kantor Dishub Batang, Kamis (2/10).

Baca Juga:Rayakan Hari Batik Nasional, Murid TK Aisyiyah Belajar Sambil Bermain di Museum Batik Pekalongan!Peringati Hari Rabies Sedunia, Dinperpa Pekalongan Gelar Vaksinasi Gratis untuk Ratusan Hewan Piaraan!

Sejumlah opsi sempat muncul, mulai dari kompensasi untuk angkudes hingga kerja sama penjemputan penumpang di Terminal Tipe A Pekalongan. Namun, semua wacana itu belum membuahkan hasil.

Eko berharap mediasi selanjutnya bisa membawa keputusan yang adil. “Pihak AKAP dan angkudes silakan dirembuk bagaimana baiknya, selama keduanya tidak merasa dirugikan. Yang penting Batang kondusif, dan masyarakat tetap bisa mencari penghasilan bersama. Karena permasalahan ini hampir masif di Jawa Tengah,” tandasnya.

Selain mediasi, Dishub bersama instansi terkait juga sudah turun tangan lewat operasi gabungan. Hasilnya, ditemukan sejumlah bus AKAP melakukan pelanggaran trayek. “Sudah ada teguran tertulis untuk bus yang kedapatan melanggar. Kami tidak segan bertindak tegas demi menjaga ketertiban,” tegas Eko.

Diberitakan sebelumnya, angkudes menuding bus AKAP nekat menurunkan dan menaikkan penumpang di luar Terminal Tipe A, sehingga merugikan mereka. Bahkan, tiga perusahaan otobus (PO) besar yakni Laju Prima, Sinar Jaya, dan Agra Mas, disebut-sebut sebagai pemain utama terbentuknya terminal bayangan di wilayah Batang.(fel)

0 Komentar