RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Persibat Batang kini tengah menghadapi masa krusial. Kondisi ini dilatari oleh vakumnya manajemen Laskar Alas Roban sampai awal Oktober 2025, pasca mundurnya manajer sebelumnya. Akibatnya, kesempatan Persibat untuk bermain di Liga 4 Jateng pun masih belum jelas.
Kondisi ini diamini Ketua Askab PSSI Batang periode 2025–2029, H. Juki. Ia menyebut situasi Persibat saat ini berada di titik krusial. “Program dari Askab tentu harus mengikuti kompetisi. Cuma saat ini kepengurusan manajemen Persibat masih vakum. Kalau mau ikut, harus dibentuk pengurus baru dulu menggantikan yang lama,” ujarnya saat ditemui di Kantor DPRD Batang, Kamis (2/10/2025).
Juki mengakui, kepemimpinan dr. Ali Balqi sebagai Ketua Persibat maupun Mas Panggah sebagai manajer sudah tidak berjalan efektif dalam beberapa waktu terakhir. “Yang sebenarnya ditujukan ke Ketua Persibat, tapi imbasnya manajer yang disuruh mundur. Sampai sekarang surat resmi pemberhentian juga belum ada. Jadi kondisinya masih menggantung,” terangnya.
Baca Juga:Keren! Tujuh Atlet Catur Kota Pekalongan Lolos ke Porprov Jateng 2026, Melebihi Ekspektasi!Gubernur & Bupati Tinjau Proyek Jalan Wiradesa-Kajen, Perbaikan Dicor Beton Senilai Rp33 Miliar!
Oleh karena itu, saat ini Persibat perlu segera membentuk kepengurusan baru dan menunjuk manajer baru guna mempersiapkan tim untuk kompetisi mendatang. Yang tak kalah penting, lanjut Juki, adalah menunggu kepastian soal format dan sistem Liga 4 Jateng dari PSSI.
“Sistem kompetisi kan belum tentu sama seperti tahun lalu. Contohnya Porprov saja, aturan usianya berbeda. Jadi, masih menunggu petunjuk resmi dari PSSI,” jelas Juki.
Merespons desakan suporter agar tim Persibat segera dibentuk, Juki berharap manajemen baru nantinya mampu memberikan pemahaman yang jelas agar tidak terjadi kesalahpahaman. “Kita maklum juga. Tapi mestinya manajemen memberikan informasi ke suporter supaya paham bahwa belum ada kepastian dari PSSI,” imbuhnya.
Kejelasan kepengurusan dan manajemen ini menurut Juki dibutuhkan untuk mempermudah alokasi pendanaan dari APBD melalui KONI Batang. “Secara regulasi diperbolehkan karena Persibat masih berkompetisi di liga amatir. Hanya saja, anggaran pemerintah memang turun semua. Jadi butuh dukungan lain, baik dari sponsor maupun pengusaha,” ungkapnya.
Juki juga mengingatkan seluruh stakeholder terkait soal kebutuhan pengelolaan Persibat yang tidak kecil. “Makanya kami berharap Pemkab Batang bisa tetap mengalokasikan dana. Tapi tentu keputusan ada di kebijakan bupati,” tandasnya.(nov)