RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan menggelar kegiatan Evaluasi Hasil Entri Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September dan Survei Rutin (Seruti) Triwulan III Tahun 2025, yang digelar di Aula BPS setempat, Rabu (1/10/2025) siang.
Kegiatan ini merupakan tahapan penting untuk menghasilkan data yang benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kepala BPS Kota Pekalongan, Hayu Wuranti, menyampaikan bahwa evaluasi ini merupakan tahapan krusial dalam menghasilkan data yang benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Baca Juga:Dana Transfer Batang Dipangkas Rp250 Miliar, APBD 2026 Terancam Limbung!Lelang Bongkaran Gedung Pemkot Pekalongan Diperpanjang, Tak Ada Pendaftar, Nilai Limit Rp531 Juta!
“Saat ini kita sudah masuk tahap pengolahan data, di mana terdapat proses validasi. Pada tahap ini, masukan dari petugas pendata di lapangan sangat dibutuhkan untuk mengonfirmasi kembali hal-hal yang perlu dikroscek, agar data yang dihasilkan berkualitas tinggi,” ujar Hayu.
Ia menjelaskan, pengolahan data dijadwalkan berlangsung hingga 5 Oktober 2025. Dalam proses validasi, terkadang muncul data yang secara sistem dinilai tidak sesuai, namun di lapangan memang terjadi.
“Contohnya, ada anak berusia 7 tahun tetapi sudah duduk di kelas 3 SD. Secara sistem, hal ini dianggap anomali. Namun dari hasil diskusi dengan petugas, fakta di lapangan memang demikian. Situasi-situasi seperti ini yang perlu dipastikan ulang melalui evaluasi agar hasil data tetap merepresentasikan kondisi riil masyarakat,” terangnya.
Adapun dalam pelaksanaan survei kali ini, BPS Kota Pekalongan melibatkan total 23 petugas lapangan dan 2 orang mitra untuk pengolahan data. Jumlah dokumen yang sedang diolah mencapai 150 set.
“Harapan kami, melalui kegiatan ini, petugas semakin memahami setiap detail kuesioner dalam Susenas maupun Seruti. Dengan demikian, data yang dihasilkan lebih baik, lebih akurat, dan berkualitas, sehingga dapat digunakan sebagai dasar kebijakan pembangunan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Hayu menekankan bahwa kualitas data Susenas dan Seruti memiliki peran penting dalam memberikan gambaran kondisi sosial ekonomi masyarakat. Data ini menjadi dasar bagi pemerintah daerah maupun pusat dalam merancang berbagai program pembangunan.
“Contohnya, data Susenas banyak digunakan untuk menentukan sasaran program bantuan sosial, mengukur tingkat kemiskinan, hingga kebutuhan pendidikan dan kesehatan masyarakat. Sementara data Seruti membantu melihat tren ekonomi rumah tangga dan konsumsi masyarakat. Jadi, manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat melalui kebijakan yang lebih tepat sasaran,” jelasnya.