RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Revolusi teknologi telah mengubah banyak hal secara radikal, dan pasar tradisional tak lepas dari dampaknya, sehingga perannya mulai banyak tergantikan. Sejumlah pedagang pasar tradisional mengeluhkan aktivitas kunjungan pembeli yang kian menurun, yang disebabkan oleh lesunya ekonomi dan maraknya pembelian online.
Keluhan ini ditangkap jelas oleh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Kabupaten Batang, Wahyu Budi Santoso, saat meninjau Pasar Batang bersama anggota DPR RI dan DPRD Batang, belum lama ini.
“Tentu kami mendengar dan sama-sama prihatin terhadap aktivitas pasar tradisional yang mulai menurun aktivitasnya. Tapi yang pertama-tama harus kita afirmasi bersama, perubahan ini adalah keniscayaan, sehingga mustahil kita menghalaunya,” ungkap Wahyu, Senin (6/10/2025).
Baca Juga:Pekalongan Tekankan Transisi PAUD-SD Menyenangkan, Hapuskan Tekanan Calistung!Wali Kota Pekalongan Gencarkan Fasilitasi Sertifikasi Halal UMKM, Perkuat Daya Saing Produk Lokal!
Menghadapi perubahan cepat akibat teknologi, lanjut dia, yang harus dipikirkan adalah bagaimana bisa bertahan dan bersaing. Wahyu menyebut upaya adaptif adalah kunci untuk bisa mengelola perubahan cepat saat ini.
“Karena eranya memang serba digital, serba online, mau tidak mau adaptasi ke arah sana juga harus mulai dilakukan. Kami di Disperindagkop juga Insyaallah bergerak ke arah yang sama, tetapi tentu saja sesuai kemampuan keuangan daerah,” terangnya.
Sebagai contoh, Disperindag siap memfasilitasi penyediaan layanan wifi gratis di area Pasar Batang guna menunjang aktivitas penjualan online. Selain itu, Wahyu juga berharap ke depan adaptasi tersebut menyentuh aspek pelayanan. Ia memimpikan pasar tradisional bisa memberikan layanan yang praktis dan memudahkan pengunjung yang tak betah berlama-lama.
“Mungkin ke depan layanan drive thru bisa kita uji cobakan untuk memberikan pelayanan yang cepat dan mudah bagi pengunjung. Peningkatan layanan semacam ini juga dibutuhkan sebagai upaya adaptif pasar tradisional menghadapi persaingan ritel modern maupun penjualan online. Jadi konsepnya pasar tradisional bercita rasa modern,” jelas Wahyu.(sef)