RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan terus menuntaskan berbagai persoalan infrastruktur yang menjadi Pekerjaan Rumah (PR) daerah, salah satunya banjir yang kerap melanda bawah Rel Kereta Api Desa Pacar, Kecamatan Tirto.
Untuk memastikan sebelum dimulai pembangunan, Bupati Pekalongan Dr. Hj Fadia Arafiq, S.E., M.M., melakukan tinjauan di lokasi pembangunan Rumah Pompa dan Jalan tepatnya dibawah Rel Kereta Api Desa Pacar Kecamatan Tirto.
Dalam tinjauan, Bupati Fadia didampingi langsung oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan H. Sumar Rosul, Kepala Baperida, DPU Taru, Camat, Kades dan lainnya.
Baca Juga:Pemkab Pekalongan Usulkan 1.893 Honorer Jadi PPPK Paruh Waktu, Tunggu Persetujuan BKN dan PANRB!Batang Targetkan Juara Umum MAPAK 2025 Jateng, Tujuh Kecamatan Ramaikan Lomba Agama Kristen!
Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, menyampaikan bahwa tahun ini pemerintah fokus menyelesaikan persoalan prioritas seperti banjir di kawasan tersebut secara tuntas. “Untuk tahun ini, langsung kita bangun rumah pompa baru beserta pompanya. Jalannya juga kita bangun langsung. Jalan Rp1 miliar, rumah pompa Rp1,5 miliar, dan sodetan di depan SMPN 1 Tirto nilainya sekitar Rp700 juta,” jelas Bupati Fadia.
Ia menerangkan bahwa fungsi sodetan tersebut adalah untuk membantu mempercepat aliran air ketika terjadi banjir. “Saat banjir di depan SMP, air bisa disedot dan dialirkan ke pompa. Jadi sistemnya saling mendukung antara sodetan dan rumah pompa agar air cepat surut,” ujarnya.
Dengan total anggaran sekitar Rp3,5 miliar, pembangunan terpadu ini diharapkan dapat menuntaskan persoalan banjir di wilayah Pacar Tirto yang selama ini menjadi keluhan masyarakat.
“Kalau hanya membangun jalan tanpa menyelesaikan banjirnya, hasilnya tidak akan bertahan lama. Nanti jalan rusak lagi, bangun lagi, begitu terus. Karena itu, kita tuntaskan dulu sumber masalahnya di bawah Rel Pacar Tirto,” tegas Fadia.
Bupati Fadia juga menegaskan bahwa pembangunan dilakukan dengan prinsip efisiensi anggaran. Ia meminta masyarakat untuk ikut menjaga hasil pembangunan. “Pembangunan ini dari uang rakyat, jadi mari kita jaga bersama. Apalagi jalan dibeton, bukan diaspal biasa. Ketika pengecoran belum selesai, jangan dilewati dulu. Saya sebagai ibunya warga Kabupaten Pekalongan ingin semua infrastruktur bagus, rapi, dan bertahan lama, tidak hanya satu atau dua tahun,” pinta Fadia.