RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Komitmen Pemerintah Kota Pekalongan untuk menciptakan transisi PAUD ke SD yang nyaman dan menyenangkan semakin diperkuat melalui Forum Komunikasi yang digelar di Aula Dinas Pendidikan.
Pertemuan ini menjadi langkah penting untuk memastikan anak-anak melewati masa adaptasi dengan baik, sekaligus mendukung program Wajib Belajar 13 Tahun.
Bunda PAUD Kota Pekalongan, Inggit Soraya, menyoroti pentingnya menyamakan persepsi antara pengajaran di PAUD dan kelas awal SD. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, bukan yang menekan anak-anak.
Baca Juga:Wali Kota Pekalongan Gencarkan Fasilitasi Sertifikasi Halal UMKM, Perkuat Daya Saing Produk Lokal!Literasi & Numerasi Kendal Masih Rendah, Pemkab Targetkan Capaian 75 Persen dalam 3 Tahun!
“Kita ingin anak-anak masuk SD dengan pengalaman yang menyenangkan, bukan tekanan,” tegas Inggit. Ia juga menambahkan bahwa praktik yang masih menjadikan kemampuan calistung sebagai syarat masuk SD harus segera dihilangkan.
Forum ini juga berfungsi sebagai evaluasi dari tahun sebelumnya. Inggit berharap, “Pembelajaran di kelas satu dan dua SD seharusnya menyerupai suasana PAUD, agar anak tidak merasa tertekan.” Ia juga menekankan pentingnya masa pra-SD minimal satu tahun sebagai fondasi yang sehat.
Selain itu, diskusi juga membahas peran orang tua yang masih kurang dalam proses transisi. Inggit menyatakan, “Bukan hanya soal ekonomi, tapi pemahaman orang tua tentang pentingnya pendidikan anak usia dini masih perlu ditingkatkan.” Ia berharap program parenting dapat membantu memperkuat sinergi antara sekolah dan keluarga.
Kepala Bidang PAUD dan PNF Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Sherly Imandha, menjelaskan bahwa forum triwulanan ini diadakan untuk menyerap aspirasi dan merumuskan solusi. “Kami ingin guru PAUD dan SD bisa lebih mudah menyampaikan materi yang sesuai dengan tahap perkembangan anak,” ujar Sherly, sambil menjelaskan rencana penyusunan kurikulum yang berfokus pada pembelajaran bermakna.
Melalui program “Jaring AUD”, Dindik Kota Pekalongan juga berupaya menjangkau anak-anak dari keluarga kurang mampu agar dapat mengakses pendidikan PAUD. Semua inisiatif ini membuktikan bahwa transisi PAUD ke SD adalah gerakan kolektif untuk menciptakan pengalaman belajar yang inklusif dan bermakna bagi setiap anak.(mal)