SKB Pekalongan Bekali ABK Hidup Bersih & Sehat, Siapkan Kemandirian Hadapi Masa Pubertas!

SKB Pekalongan Bekali ABK Hidup Bersih & Sehat, Siapkan Kemandirian Hadapi Masa Pubertas!
MALEKHA PEMBELAJARAN - Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Pekalongan menggelar program pembelajaran bina diri yang berfokus pada pembiasaan hidup bersih dan sehat bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Pekalongan menggelar program pembelajaran bina diri yang berfokus pada pembiasaan hidup bersih dan sehat bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Program ini bertujuan membekali peserta didik agar lebih mandiri, terutama dalam menghadapi masa pubertas.

Kegiatan yang berlangsung di SKB Kota Pekalongan ini diikuti dengan antusias oleh para peserta didik dan didampingi oleh Guru Pendamping Khusus (GPK). Guru Pendamping Khusus, Angga Pratama Armadi Putra, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk memberikan bekal kemandirian bagi ABK.

“Kegiatan yang dilakukan berupa pembelajaran seperti biasanya, namun kali ini difokuskan pada materi bina diri, yaitu program khusus bagi anak berkebutuhan khusus sebagai bekal agar mereka dapat mengurus dirinya sendiri,” ujarnya.

Baca Juga:Bupati Faiz Ingatkan Kontraktor, Proyek Alun-alun Bandar Target Rampung Desember, Wajib Jaga Kualitas!Bimtek Pembelajaran Komputasional Digelar, Bunda PAUD Dorong Guru Tingkatkan Mutu Pendidikan Anak!

Materi yang disampaikan meliputi berbagai aspek kebersihan diri, seperti pengenalan masa pubertas, menstruasi, serta menjaga kebersihan kuku, gigi, dan tubuh. “Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pembiasaan hidup bersih dan sehat bagi ABK agar mereka dapat hidup lebih berkualitas dan mandiri dalam menjaga kebersihan diri,” jelas Angga.

Angga juga menambahkan bahwa mayoritas peserta didik di SKB sudah memasuki masa pubertas, sehingga edukasi tentang perubahan fisik dan emosional menjadi sangat penting.

“Kesadaran terhadap kebersihan diri di kalangan ABK masih cukup minim, bahkan sebagian orang tua masih kurang memahami pentingnya pembiasaan ini,” ungkapnya. Pembelajaran ini juga mencakup perbedaan proses pubertas pada laki-laki dan perempuan, serta cara menghormati teman perempuan yang sedang menstruasi.

Guru Pendamping Khusus lainnya, Anggraini Nur Millati, menuturkan bahwa para peserta didik menyambut positif kegiatan ini, terutama siswa perempuan. “Respon peserta didik sangat antusias, terutama siswa perempuan yang sudah mengalami pubertas. Mereka berani berbagi pengalaman tentang masa menstruasi dan menyampaikan harapannya agar teman-teman laki-laki dapat memahami kondisi mereka ketika sedang menstruasi,” terangnya.

“Harapannya, melalui kegiatan ini peserta didik dapat lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan diri dan memiliki sikap positif terhadap perubahan fisik yang mereka alami,” harap Anggraini. Ia juga menekankan pentingnya empati di kalangan siswa, “Diharapkan pula tumbuh empati antar siswa agar mereka dapat saling menghormati dan mendukung satu sama lain, terutama saat menghadapi fase pubertas,” pungkasnya.(mal)

0 Komentar