PEKALONGAN.ID,KOTAPEKALONGAN – Guna memperkuat penanganan darurat sampah yang tengah menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dinparbudpora) setempat mengambil langkah strategis dengan menghadirkan dua unit incinerator di kawasan wisata Pantai Slamaran.
Pemasangan incinerator ini menjadi bagian dari upaya konkret dinas tersebut dalam mendukung kebijakan pengelolaan dan pengendalian sampah yang dicanangkan oleh Wali Kota Pekalongan. Fasilitas pembakaran sampah ini difungsikan untuk mengolah limbah dari berbagai destinasi wisata, taman, hingga lapangan yang berada di bawah pengelolaan Dinparbudpora.
Kepala Dinparbudpora Kota Pekalongan, Sabaryo Pramono, menyatakan bahwa penanganan sampah membutuhkan kerja sama semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, hingga sektor swasta.
Baca Juga:Pemkot Pekalongan Dukung Koperasi Kelurahan Merah Putih, Gandeng Bulog dan Dinperpa174 Peserta Ikuti Seleksi Magang ke Jepang di SMK Syafi’i Akrom, Kolaborasi LP Ma’arif dan IM Jepang
“Menindaklanjuti kebijakan penanggulangan sampah, kami dari Dinparbudpora sudah membangun dan memasang dua unit incinerator di kawasan Slamaran,” ujar Sabaryo saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (15/10/2025).
Ia menjelaskan bahwa keberadaan incinerator ini akan membantu mengurangi volume sampah yang selama ini dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dengan pengolahan langsung di lokasi wisata, diharapkan penumpukan sampah dapat ditekan secara signifikan.
“Langkah ini diharapkan bisa mengurangi penumpukan sampah di area wisata. Kami ingin memastikan kawasan wisata tetap bersih dan nyaman bagi pengunjung,” tambahnya.
Sabaryo menambahkan, pemasangan incinerator merupakan bagian dari inovasi dan terobosan dalam mendukung kelestarian lingkungan, khususnya di sektor pariwisata. Kawasan Slamaran dipilih karena menjadi destinasi unggulan yang ramai dikunjungi, terutama saat akhir pekan dan musim liburan.
Selain menghadirkan fasilitas pengolahan, Dinparbudpora juga intens melakukan edukasi lingkungan melalui berbagai kegiatan sosialisasi. Pihaknya menggandeng pemuda, pelajar, serta komunitas lokal lewat peran bidang kepemudaan dan Duta Wisata dalam menyuarakan pentingnya kesadaran akan pengelolaan sampah sejak dini.
“Kami juga ikut terlibat mensosialisasikan pemilahan sampah lewat peran bidang kepemudaan dan Duta Wisata. Anak-anak muda harus menjadi pelopor perubahan perilaku dalam menjaga kebersihan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sabaryo menegaskan bahwa solusi atas persoalan sampah bukan hanya terletak pada teknologi, namun juga pada kesadaran kolektif masyarakat. Ia mengajak seluruh warga Kota Pekalongan untuk menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan membuang sampah pada tempatnya.