Mitigasi Bencana, TNI-Polri Karanganyar Sambangi Bantaran Sungai, Waspadai Bahaya Banjir Bandang

Mitigasi Bencana, TNI-Polri Karanganyar Sambangi Bantaran Sungai, Waspadai Bahaya Banjir Bandang
BERI IMBAUAN: Bhabinkamtibmas dan Babinsa Karanganyar beri imbauan kepada warga yang bekerja di sekitaran Sungai Sengkarang untuk mewaspadai cuaca ekstrem. Foto: Hadi Waluyo.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KARANGANYAR – Sinergi antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Kabupaten Pekalongan semakin diperkuat melalui kegiatan sambang dialogis.

Aksi ini digelar di bantaran Sungai Sengkarang, Kecamatan Karanganyar, dalam rangka mitigasi bencana dan meningkatkan kesadaran warga akan potensi bahaya cuaca ekstrem.

Kegiatan tersebut dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Karanganyar Aiptu Darudin bersama Babinsa Koramil Karanganyar Serma Sista Yulianto. Keduanya menyambangi warga yang beraktivitas di sekitar sungai untuk memberikan imbauan langsung terkait ancaman cuaca ekstrem yang belakangan melanda wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga:Masya Allah! 730 Anak PAUD JSIT Pekalongan Ikuti Simulasi Manasik Haji, Tanamkan Cinta Allah SWTKado Hari Santri! Bupati Batang Janjikan Dana Pensiun dan JKK untuk Ribuan Guru Madrasah Diniyah

Peringatan Dini Banjir Bandang

Aiptu Darudin menekankan pentingnya kewaspadaan warga, terutama saat kondisi sungai mulai menunjukkan tanda-tanda berbahaya.

“Kami minta warga agar selalu waspada saat beraktivitas di sungai. Jika terlihat tanda-tanda seperti air mulai keruh atau debit air naik secara tiba-tiba, sebaiknya segera tinggalkan area sungai dan cari tempat yang aman,” kata Aiptu Darudin, ditemui di lokasi.

Kapolsek Karanganyar Iptu Mastur menyatakan, kegiatan ini merupakan upaya preventif yang dilakukan aparat keamanan dalam menghadapi potensi bencana alam di musim penghujan.

“Sinergitas TNI-Polri sangat penting dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat. Melalui kegiatan sambang seperti ini, kami ingin memastikan warga mendapat informasi yang cukup dan bersikap tanggap terhadap perubahan alam yang bisa membahayakan,” ujar Iptu Mastur.

Ia juga menegaskan bahwa patroli dan edukasi akan terus dilakukan di sekitar aliran sungai sebagai langkah antisipasi dini.

“Keselamatan warga adalah prioritas utama. Jangan anggap remeh perubahan kondisi sungai. Sekecil apapun tanda-tanda, lebih baik berjaga-jaga,” pungkasnya, menegaskan bahwa kesadaran dini adalah kunci keselamatan. (had)

0 Komentar