RADARPEKALONGAN.ID, WONOPRINGGO – Pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Dukuh Galangwolu, Desa Galangpengampon, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, menuai protes dari warga setempat.
Sebab, proyek pembangunan SPPG yang berada di lahan pribadi itu menutup akses jalan alternatif tercepat yang biasa digunakan warga menuju jalan utama.
Merujuk keluhan tersebut, Muspika Wonopringgo bersama pemerintah desa dan pihak pengembang segera menggelar mediasi. Pertemuan dilakukan di Aula Balai Desa Galangpengampon, Selasa (21/10/2025), pukul 10.30 WIB.
Baca Juga:Ciamik! Pemkab Pekalongan Sabet Penghargaan ANRI Predikat Sangat Memuaskan di Bidang KearsipanSubdenpom Pekalongan Bersihkan "Rotator Liar": Prajurit Kodim Diperiksa Langsung, Tegakkan Disiplin Lalin
Mediasi dihadiri sekitar 100 orang dari berbagai unsur, termasuk Camat Wonopringgo Sigit Kurniawan, Kapolsek Wonopringgo Iptu Adhi Agung P, Danramil Wonopringgo Lettu Inf Eko Sulistyo, Kepala Desa Galangpengampon Wildan, pemilik lahan Akbar, pengembang Fahmi dari Yayasan Karina Sekar Wangi, serta perwakilan warga Dukuh Galangwolu dan Perumahan Reyhan.
Warga Hanya Ingin Akses Dibuka
Dalam aksi damai tersebut, warga menyampaikan aspirasinya melalui beberapa spanduk, salah satunya bertuliskan, “Kami mendukung program MBG, kami hanya minta akses jalan untuk warga”. Hal ini menunjukkan warga tidak menolak program pemerintah, melainkan keberatan atas penutupan akses yang dilakukan tanpa sosialisasi.
Perwakilan warga, Rina, menegaskan poin keberatan mereka.
“Kami hanya ingin jalan yang selama ini digunakan warga dibuka kembali. Kami mendukung pembangunan, asal akses warga tidak dikorbankan,” tegas Rina.
Diketahui, akses jalan yang dipersoalkan itu memang tidak tercantum sebagai jalan umum dalam sertifikat lahan, tetapi sebelumnya telah diinisiasi warga sebagai jembatan penghubung yang mempermudah mobilitas.
Camat Wonopringgo Sigit Kurniawan, dalam memimpin mediasi, menekankan pentingnya semangat musyawarah untuk mufakat.
“Hari ini bukan soal siapa yang menang atau kalah. Kami hadir untuk mendengar, mencatat, dan mencari titik temu. Harapan kami semua bisa legowo menerima hasil musyawarah,” ujar Camat Sigit.
Pengembang Siap Relokasi, Pemilik Lahan Tawarkan Solusi
Di tengah proses diskusi, pengembang SPPG, Fahmi, menunjukkan keterbukaan dengan menyatakan kesiapan untuk merelokasi proyek jika memang tidak ditemukan kesepakatan. “Kami hanya pengelola. Kalau memang tidak bisa dilanjutkan di lokasi ini, kami siap membuka opsi relokasi,” katanya.