Cegah Anarkisme, Pemkot dan DPRD Pekalongan Latih Ratusan Pelajar Demokrasi Damai dan Beretika

Cegah Anarkisme, Pemkot dan DPRD Pekalongan Latih Ratusan Pelajar Demokrasi Damai dan Beretika
ISTIMEWA ARAHAN - Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab memberikan arahan kepada ratusan pelajar SMP dan SMA dalam kegiatan Seminar dan Diskusi Publik Demokrasi Damai: Menyampaikan Pendapat Tanpa Anarkis.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Pemerintah Kota (Pemkot) dan DPRD Kota Pekalongan menunjukkan komitmen serius dalam memperkuat pemahaman demokrasi yang santun dan damai di kalangan generasi muda.

Hal ini diwujudkan melalui Seminar dan Diskusi Publik bertajuk “Demokrasi Damai: Menyampaikan Pendapat Tanpa Anarkis” yang digelar di Ballroom Hotel Howard Johnson (Hojo) Kota Pekalongan, kemarin.

Ratusan pelajar tingkat SMP dan SMA se-Kota Pekalongan diundang untuk memahami pentingnya menyampaikan aspirasi secara beretika, bertanggung jawab, dan bebas dari kekerasan.

Baca Juga:Bupati Kendal Fokuskan Industri di Pesisir Timur, Tegaskan Lahan Pertanian 22 Ribu Hektare Wajib DijagaRayakan Hari Santri, Santriwati MBS Putri Taruna Pekalongan Gelar Aksi 'Sharing is Caring' di Alun-Alun

Acara dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab, dan dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Pekalongan, M. Azmi Basyir, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), termasuk Kapolres, Dandim, dan Kepala Kejaksaan Negeri.

Wawalkot Balgis mengapresiasi inisiatif DPRD yang memfasilitasi ruang partisipasi damai. Ia menegaskan bahwa demokrasi menuntut etika dan tanggung jawab.

“Terima kasih kepada jajaran DPRD Kota Pekalongan yang telah memfasilitasi ruang partisipasi yang damai. Kalau ada hal-hal yang ingin disampaikan, kami dari pemerintah siap membantu dan memberikan saluran aspirasi yang tepat. Kalau ada permasalahan, Insyaallah akan kita carikan solusi terbaik,” ujar Wawalkot Balgis.

Pelajaran dari Kerusuhan Agustus

Wawalkot Balgis menganalogikan pentingnya keselarasan berpendapat dengan frekuensi radio, mengingatkan bahwa perbedaan frekuensi dapat menimbulkan gesekan atau anarkisme. Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini sangat relevan.

Kegiatan edukatif ini menjadi sangat relevan setelah beberapa waktu lalu Kota Pekalongan sempat diguncang aksi unjuk rasa yang berujung pada kerusuhan dan pembakaran fasilitas umum di lingkungan Gedung DPRD serta perkantoran Pemerintah Kota pada 30 Agustus 2025 lalu.

“Peristiwa tersebut menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak tentang pentingnya menanamkan kesadaran berdemokrasi damai sejak dini,” tegasnya.

Ketua DPRD Kota Pekalongan, M. Azmi Basyir, menambahkan bahwa workshop ini adalah langkah nyata membangun kembali kepercayaan dan hubungan harmonis antara pelajar, pemerintah, dan penegak hukum.

Baca Juga:Rayakan HUT ke-80 TNI, 295 Peserta Ramaikan Kejuaraan Bulutangkis Dandim Kendal Cup Rebut Total Rp 36 JutaUnik! Gairahkan Minat Baca, Bupati Faiz Hadiahi Es Krim Gratis untuk Pengunjung Aktif Perpus Batang

“Ini salah satu langkah nyata kami dari DPRD bersama Forkopimda Kota Pekalongan untuk memberikan edukasi langsung kepada pelajar tentang bagaimana menyampaikan pendapat tanpa anarkis. Kami ingin mereka lebih memahami etika berdemokrasi, mengamalkan nilai-nilai Pancasila, dan menjaga kedamaian Kota Pekalongan sebagai Kota Santri,” ungkap Azmi.

0 Komentar