RADARPEKALONGAN.ID, BATANG — Gerakan Pramuka di Kecamatan Batang semakin gencar melakukan pembenahan internal. Kwartir Ranting (Kwarran) Batang menggelar kegiatan Orientasi Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus) untuk memperkuat peran pimpinan sekolah agar pembinaan kepramukaan menjadi lebih efektif, terarah, dan mampu mencetak generasi berkarakter.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 24–25 Oktober 2025, ini diikuti oleh 75 peserta dari berbagai jenjang, mulai dari SD/MI, SMP, hingga SMA/SMK se-Kecamatan Batang. Hari pertama diisi materi di Aula SMK Negeri 1 Batang, sementara hari kedua diisi kegiatan outbound dan dinamika kelompok di Deswita Pandansari.
Ketua Kwarran Batang Kak Nurnasetyo Nugroho menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk mengoptimalkan pembinaan.
Baca Juga:Aksi Muda Jaga Iklim Batang, Anak Muda Ubah 27,5 Liter Jelantah dan Sampah Jadi RupiahBupati Kendal Fokuskan Industri di Pesisir Timur, Tegaskan Lahan Pertanian 22 Ribu Hektare Wajib Dijaga
“Tujuan kegiatan ini adalah memperkuat pemahaman para pimpinan satuan pendidikan tentang peran dan tanggung jawab mereka dalam pembinaan Pramuka. Mabigus harus mampu bersinergi dengan pembina, kwartir ranting, dan pihak lain agar tercipta lingkungan pembinaan yang kondusif dan berkelanjutan,” tegas Kak Nurnasetyo.
Ia menambahkan, sinergi yang kuat akan menghasilkan Gugus Depan yang aktif, kreatif, dan produktif dalam menanamkan nilai-nilai kepramukaan kepada peserta didik.
Pramuka Kembali Jadi Ekstrakurikuler Wajib
Dalam sesi materi, Ketua Kwarcab Batang Kak Retno Dwi Irianto mengingatkan kembali regulasi terbaru. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 13 Tahun 2025, Pramuka kini kembali ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di semua jenjang pendidikan.
“Peran Mabigus sangat penting dalam mengawal implementasi aturan ini, agar kegiatan Pramuka tidak hanya bersifat seremonial, tetapi benar-benar membentuk karakter peserta didik,” jelas Kak Retno.
Melalui orientasi ini, para Mabigus diharapkan semakin menyadari peran krusial mereka dalam membentuk generasi muda yang tangguh, mandiri, dan berjiwa Pancasila. “Mabigus yang aktif dan peduli akan menjadi inspirasi bagi pembina dan peserta didik untuk terus berkarya dan berprestasi,” pungkas Kak Nurnasetyo. (nov)
