Waspada! Kasus ISPA di Pekalongan Naik Drastis, Cuaca Ekstrem Picu Penyebaran Virus pada Anak

Waspada! Kasus ISPA di Pekalongan Naik Drastis, Cuaca Ekstrem Picu Penyebaran Virus pada Anak
DOK. ISTIMEWA BERI KETERANGAN - Dokter spesialis anak RSUD Kraton, dr. Marina Ratnasari saat menyampaikan keterangan kepada awak media.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kabupaten Pekalongan menunjukkan peningkatan signifikan sepanjang tahun 2025. Berdasarkan data dari RSUD Kraton Pekalongan, tercatat ada 286 pasien rawat jalan akibat ISPA sejak Januari hingga September 2025, dengan lonjakan kasus mulai terasa sejak bulan Mei.

Dokter spesialis anak RSUD Kraton, dr. Marina Ratnasari, Sp.A, menjelaskan bahwa peningkatan ini didominasi oleh pasien rawat jalan dan dipicu oleh kondisi cuaca ekstrem yang tidak stabil.

“Kalau ISPA di RSUD Kraton memang ada peningkatan, terutama mulai bulan Mei. Kasus terbanyak saat ini ada di pasien rawat jalan,” terang dr. Marina.

Baca Juga:TMMD Sengkuyung di Setono: Tim Wasev Korem 071 Apresiasi Gotong Royong TNI-Rakyat Bangun JalanPeringati HSN 2025, PCNU Pekalongan Gelar Karnaval Budaya Meriah, Satukan Ribuan Santri

Virus Lebih Mudah Menyebar di Musim Dingin

Menurut dr. Marina, perubahan cuaca ekstrem—panas di siang hari namun dingin di malam hari—membuat virus penyebab ISPA menjadi lebih stabil dan cepat menular.

“Virus-virus penyebab ISPA akan lebih stabil di musim kering atau dingin. Mereka bisa bertahan lebih lama dan cepat menyebar, terutama di lingkungan padat seperti ruang kelas atau rumah yang sempit,” jelasnya.

Selain faktor lingkungan, daya tahan tubuh dan asupan gizi seimbang juga sangat memengaruhi risiko tertular. Dr. Marina menekankan pentingnya kebersihan sebagai langkah pencegahan utama.

“Biasakan cuci tangan sebelum makan dan setelah dari tempat umum. Jaga daya tahan tubuh dengan asupan nutrisi seimbang dan aktivitas fisik minimal 90 menit per minggu,” imbaunya.

Ia juga menyarankan agar orang tua memberikan vaksin influenza pada anak-anak mulai usia 6 bulan ke atas, terutama saat musim penyakit pernapasan meningkat.

Data RSUD Kraton menunjukkan bahwa kelompok usia 1 hingga 4 tahun menjadi kelompok paling rentan terserang ISPA. Masyarakat diimbau segera membawa anak ke dokter jika demam tinggi tidak turun lebih dari dua hingga tiga hari, atau jika disertai sesak napas berat. (Yon)

0 Komentar