“Setelah diratakan, permukaan tidak akan ditutup tanah, tetapi menggunakan lapisan biodegradable atau plastik ramah lingkungan sesuai arahan Kementerian LH. Dengan sistem ini, diharapkan TPA Degayu tetap bisa dimanfaatkan secara aman dan berkelanjutan,” jelasnya.
Di sisi hulu, DLH memastikan pembangunan TPS-3R terus berlanjut, termasuk penyelesaian pembangunan di Banyurip, Pringrejo, dan Krapyak yang sudah 100 persen rampung. Pihaknya juga tengah mengupayakan pendanaan untuk dua TPS-3R baru berkapasitas 5–10 ton per hari di Buaran Kradenan dan Kalibaros.
“Akhir November nanti alat-alat itu akan kami pasang, dan pada Desember sudah mulai uji coba. Kami instruksikan seluruh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pengelola TPS-3R agar memastikan sampah bisa terselesaikan setiap hari di sumbernya, tanpa penumpukan,” pungkas Joko. (way)
