Curah Hujan Sangat Tinggi Diprediksi November, Polres Pekalongan Siagakan Tim Gabungan Bencana

Curah Hujan Sangat Tinggi Diprediksi November, Polres Pekalongan Siagakan Tim Gabungan Bencana
HADI WALUYO RAKOR SIAGA BENCANA - Menghadapi musim hujan, Polres Pekalongan gelar rakor siaga bencana di Aula Polres Pekalongan, Rabu (29/10/2025).
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Kabupaten Pekalongan bersiap menghadapi potensi siaga bencana setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan di wilayah atas, khususnya, akan sangat tinggi pada November 2025.

Menanggapi prediksi cuaca ekstrem tersebut, Polres Pekalongan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) untuk mematangkan kesiapsiagaan seluruh stakeholder di Kabupaten Pekalongan. Rakor penting ini dipimpin langsung oleh Kapolres Pekalongan AKBP Rachmad C Yusuf di Aula Polres, Rabu (29/10/2025).

Rakor dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Abdul Munir, perwakilan Dandim 0710 Pekalongan, dan Asisten 2 Setda Siti Masruroh, serta berbagai instansi dan komunitas relawan vital seperti BMKG UPT Semarang, BPBD, PMI, Brimob, hingga seluruh elemen SAR dan kebencanaan.

Baca Juga:Satreskrim Pekalongan Bekuk Enam Pelaku Penjarahan ATM Bank Jateng Saat Kerusuhan di Kantor PemkotTingkatkan Mutu Layanan Publik, Dishub Pekalongan Gelar Forum Konsultasi: Bahas Uji KIR Hingga PJU

Posko Tanggap Darurat dan Perluasan Sinergi

Kapolres Pekalongan AKBP Rachmad C Yusuf menekankan pentingnya mitigasi, mengingat curah hujan di wilayah pegunungan sudah mulai tinggi.

“Mendekati akhir tahun, perkiraan BMKG menunjukkan curah hujan di wilayah pegunungan cukup tinggi. Meskipun longsor yang terjadi akhir-akhir ini belum bersifat luar biasa, kita harus siap siaga menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi,” ujarnya.

AKBP Rachmad menyatakan komitmen Polres untuk segera mengaktifkan posko tanggap darurat di kantor BPBD guna memaksimalkan penanganan melalui koordinasi intensif.

“Kami akan membuat grup terkait bencana atau kejadian kebakaran agar kita bisa merespon dengan cepat. Posko tanggap darurat di kantor BPBD akan kita aktifkan. Kita perlu mengecek kembali sarana dan prasarana serta data real agar penanganan bisa cepat,” tegasnya.

Kepala Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Giyarto, memperkuat kewaspadaan dengan memaparkan data bahwa prediksi curah hujan di Kabupaten Pekalongan pada bulan November 2025 akan sangat tinggi. Ia meminta semua pihak mewaspadai bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, dan banjir bandang).

Di sisi lain, BPBD Kabupaten Pekalongan memaparkan bahwa ancaman besar berada pada kondisi kritis beberapa tanggul sungai besar seperti Sengkarang, Meduri, Bremi, dan Sragi yang rawan meluap, sementara wilayah selatan rentan longsor. (had)

0 Komentar