Perluasan TPS-3R Banyu Larva Pekalongan Tuntas, Siap Olah Sampah 5 Ton Per Hari dengan Maggot

Perluasan TPS-3R Banyu Larva Pekalongan Tuntas, Siap Olah Sampah 5 Ton Per Hari dengan Maggot
ISTIMEWA TUNTAS - Proses perluasan TPS-3R Banyu Larva Kelurahan Banyurip dipastikan tuntas dan siap beroperasi.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan terus mengoptimalkan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Kali ini, DLH memastikan proyek rehabilitasi dan perluasan TPS-3R Banyu Larva di Kelurahan Banyurip, Kecamatan Pekalongan Selatan, telah tuntas 100 persen dan siap beroperasi.

Kepala DLH Kota Pekalongan, Joko Purnomo, meninjau langsung progres pembangunan pada Kamis (30/10/2025). Proyek yang didanai APBD Kota Pekalongan senilai Rp 388,78 juta ini kini tinggal melengkapi peralatan pendukung.

“Ya, kita kemarin mendapat surat bahwa pekerjaan telah selesai 100%. Maka kewajiban kita untuk mengecek apakah benar-benar sudah sesuai gambar dan spesifikasi. Sehingga nanti setelah sesuai, akan kita terbitkan surat pembayaran untuk penyedia jasanya,” ujar Joko.

Baca Juga:Dukung Program Pemprov Jateng, Batang Tunjuk 4 Kecamatan Percontohan Program Kecamatan BerdayaDemi Kendal Cekatan, Pemkab dan Disdukcapil Kuatkan Sinergi Desa Percepat Layanan Adminduk

Fasilitas Maggot dan Kapasitas Olah 5 Ton

Joko Purnomo menjelaskan, TPS-3R Banyurip tidak hanya akan mengelola sampah anorganik dengan mesin pilah, konveyor, dan mesin press, tetapi juga dilengkapi dengan fasilitas pemeliharaan maggot untuk mengolah sampah organik, termasuk sisa makanan dari restoran hingga Rumah Sakit HA Zaky Djunaid.

“Dengan adanya mesin-mesin ini, terutama mesin press, hasil pilahan sampah anorganik bisa dijual dengan jumlah volume yang lebih besar dibandingkan yang tidak di-press,” jelasnya.

Dari sisi kapasitas, TPS-3R Banyurip direncanakan mampu mengolah hingga 5 ton sampah per hari jika beroperasi penuh selama satu tahun.

Model Pengelolaan Mandiri KSM

Joko menyebut, model pengelolaan di Banyurip akan dijadikan percontohan di Kota Pekalongan karena berhasil memberdayakan masyarakat secara mandiri melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

“Ada sembilan pekerja yang tidak dibiayai oleh APBD, tapi dari hasil pengelolaan sendiri. Ini contoh yang baik karena TPS-3R bisa memberikan manfaat ganda yakni mengurangi sampah sekaligus membuka lapangan kerja baru,” terang Joko.

DLH menargetkan total lima TPS-3R rampung hingga akhir tahun 2025. Pihaknya berharap, dengan selesainya pembangunan TPS-3R Banyu Larva dan beberapa titik lainnya, pengelolaan sampah di Kota Pekalongan semakin efektif dan berdaya guna, sekaligus mendukung program pengurangan sampah secara signifikan. (nul)

0 Komentar