RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang dan Badan Gizi Nasional (BGN) bergerak cepat menanggapi insiden dugaan keracunan massal yang menimpa ratusan siswa SMKN 1 Kandeman setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (30/10/2025). Sebagai tindak lanjut, BGN memutuskan membekukan sementara operasional Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) Batang Kandeman Tragung.
Keputusan penghentian operasional tersebut tertuang dalam Surat Nomor: 751/D.TWS/10/2025 yang ditandatangani oleh Direktur Pemantauan dan Pengawasan Wilayah II BGN, Albertos Dony Dewantoro. Penghentian dilakukan untuk keperluan investigasi dan sambil menunggu hasil pemeriksaan laboratorium resmi.
Bupati Batang M. Faiz Kurniawan menegaskan komitmen Pemkab untuk melakukan penyelidikan menyeluruh.
Baca Juga:Diduga Tercebur ke Sungai Loji, Perempuan Warga Kandang Panjang Ditemukan Meninggal oleh Tim SARSungai Kali Aji Kaliwungu Dipenuhi Sampah dan Sedimentasi, Pemkab Kendal Desak Normalisasi Cepat
“Menindaklanjuti kejadian anak-anak di SMK Kandeman yang mengalami mual, muntah, dan diare, kami sedang melakukan analisis serta uji laboratorium untuk memastikan kondisi itu,” ujar Faiz, Sabtu (1/11).
Faiz memberikan peringatan keras, “Kalau memang terbukti karena keteledoran, akan kami minta aparat penegak hukum menindak tegas pihak yang bertanggung jawab,” tandasnya.
Dinkes Kirim 9 Sampel Makanan ke Semarang
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Batang, Ida Susilaksmi, menyebut pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab pasti sebelum hasil laboratorium keluar. Untuk itu, Dinkes telah mengirim total sembilan sampel makanan dan minuman, termasuk tahu bakso, ayam rica, nasi putih, dan air minum, ke Balai Laboratorium Kesehatan di Semarang.
“Kami juga sedang menelusuri aktivitas di stasiun gizi tempat pengolahan dan distribusi makanan,” imbuh Ida.
Ia memperkirakan hasil uji laboratorium baru bisa diketahui satu hingga dua pekan ke depan karena proses yang ketat. Sementara itu, Kepala SMKN 1 Kandeman, Yulianto, menyatakan pihaknya masih menunggu hasil resmi tersebut untuk memastikan penyebab insiden. (fel)
