Wali Murid Keluhkan Menu MBG SDN Watesalit 01 Batang, Telur Busuk dan Kemasan Plastik Kurang Higienis

Wali Murid Keluhkan Menu MBG SDN Watesalit 01 Batang, Telur Busuk dan Kemasan Plastik Kurang Higienis
NOVIA ROCHMAWATI DIKELUHKAN - Penampakan menu MBG di SDN Watesalit 01 Batang yang dikeluhkan wali murid.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Watesalit 01 Batang, Kabupaten Batang, menuai keluhan serius dari sejumlah wali murid. Mereka mengklaim menu yang dibagikan kepada siswa tidak layak konsumsi, bahkan ditemukan telur busuk, serta dikemas menggunakan kantong plastik transparan yang dinilai kurang higienis.

Seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya mengaku khawatir karena menu yang dibawa pulang anaknya beberapa kali dalam kondisi tidak layak makan.

“Telurnya busuk, nasinya tidak ada, hanya berisi beberapa snack yang juga tidak layak,” ujarnya, Senin (3/11/2025). Ia kini selalu mengingatkan anaknya agar tidak langsung memakan makanan dari program tersebut sebelum diperiksa. “Karena kami sebagai orang tua khawatir. Sabtu kemarin menunya juga busuk, hari ini pun sama. Jadi saya larang anak saya makan,” katanya.

Kue dan Snack Tanpa Nasi Selama Seminggu

Baca Juga:Gerakan Pangan Murah di Krapyak Diserbu Warga, Dinperpa Pekalongan Jual Sembako di Bawah Harga PasarDiduga Microsleep, Avanza Tabrak Bengkel Las di Kedungwuni Pekalongan, Dua Kendaraan Rusak Berat

Kepala SDN Watesalit 01, Sri Mundiasih, membenarkan bahwa selama sepekan terakhir, pihak sekolah hanya menerima menu MBG berupa makanan kering (snack) tanpa nasi.

“Iya, sudah seminggu ini menunya bukan nasi, hanya kue-kue dan snack. Katanya karena ada perbaikan jembatan, jadi pengiriman menu nasi sementara ditiadakan,” ujarnya.

Sri menegaskan, pihak sekolah tidak memiliki kewenangan mengatur menu karena hal tersebut sepenuhnya ditentukan oleh penyedia makanan (SPPG) yang ditunjuk pemerintah. Namun, ia membenarkan bahwa beberapa siswa mengaku menemukan makanan yang tidak layak konsumsi. “Hampir semua anak-anak kelas 5 telurnya busuk, jadi banyak yang tidak mau makan,” ungkap seorang murid polos.

Disdik Batang Turun Tangan

Menanggapi keluhan ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Batang langsung menurunkan tim ke lokasi. Kepala Disdik Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo, membenarkan telah menerima laporan.

“Iya, kami sudah menerima laporan dan tim kami sedang ke lokasi untuk memastikan kondisi sebenarnya,” katanya.

Bambang menegaskan, program MBG merupakan upaya pemerintah meningkatkan gizi anak sekolah sehingga tidak boleh disalahgunakan. “Kami akan memanggil pihak penyedia untuk dimintai keterangan. Jika terbukti lalai atau melanggar standar gizi dan kebersihan, tentu akan kami tindak,” tegasnya.

0 Komentar