Memilukan! Kakak Beradik Diamkan Jasad Ibu Sebulan di Rumah, Bertahan Hidup Hanya dengan Air Putih

Memilukan! Kakak Beradik Diamkan Jasad Ibu Sebulan di Rumah, Bertahan Hidup Hanya dengan Air Putih
ABDUL GHOFUR KUNJUNGAN - Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari mengunjungi dua gadis yang dirawat di RS PKU Muhammadiyah Boja, sebelumnya ditemukan tergeletak lemas dekat mayat ibunya di Dusun Somopuro Desa Bebengan Boja.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Sebuah peristiwa memilukan mengguncang Dukuh Somopuro, Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. Jasad seorang ibu rumah tangga, Setianingsih (51), ditemukan dalam kondisi membusuk di dalam rumahnya setelah meninggal dunia selama kurang lebih satu bulan.

Lebih menyayat hati, dua anaknya, Putri Setia Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (17), ditemukan dalam kondisi lemas parah. Mereka mengaku hanya mengonsumsi air putih rebus untuk bertahan hidup selama hampir sebulan tersebut.

Putri menceritakan, mereka tidak meminta bantuan tetangga karena dilarang oleh sang ibu yang berpesan agar tidak merepotkan orang lain.

Baca Juga:Waspada! Tanggul Raksasa Pesisir Pekalongan Kritis, Rob Limpas Di Atas Tanggul di WonokertoAnggaran Dipangkas, Pemkot Pekalongan Putuskan Tak Buka Lowongan CPNS Baru di Tahun 2026

“Minum air putih direbus pakai kompor sejak awal Oktober sampai ibu meninggal. Tetangga tidak tahu, baru tahu tanggal 1 November,” ujar Putri saat ditemui di RS PKU Muhammadiyah Boja, Kendal, Senin (3/11/2025).

Peristiwa itu terungkap setelah warga mencium aroma busuk dan melihat kerumunan lalat di jendela. Kepala Desa Bebengan, Wastoni, menjelaskan, saat pintu didobrak, jenazah Setianingsih ditemukan dalam kondisi membusuk.

Bupati Kendal Jamin Masa Depan dan Perawatan Psikologis

Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari (Bupati Tika), turun langsung menjenguk Putri dan Intan di rumah sakit. Ia menyampaikan keprihatinan mendalam atas tragedi ini.

“Setelah dirawat, kondisi fisik Putri mulai membaik, meski secara psikis masih belum stabil. Kakaknya sekarang sudah bisa diajak bicara, walau kadang masih berubah-ubah,” ujar Tika.

Pemkab Kendal memastikan akan memberikan jaminan hidup dan masa depan bagi kedua kakak beradik tersebut. Keduanya kini telah terdaftar sebagai peserta BPJS aktif. Setelah masa perawatan, mereka akan ditempatkan di Panti Margi Utomo, Semarang.

“Intan nanti mendapat perlakuan khusus karena mengalami keterbelakangan mental. Sementara Putri akan diberi pelatihan keterampilan untuk masa depannya. Kami sudah koordinasi dengan Dinas Sosial Jawa Tengah,” kata Tika. (fur)

0 Komentar