PEKALONGAN – Kebijakan pengalihan truk bersumbu tiga ke jalan tol yang berlaku di wilayah Pantura, mencakup Batang, Pekalongan, dan Pemalang, menuai dukungan luas. Warga merasakan langsung dampak positifnya, berupa penurunan tingkat kecelakaan, kemacetan dan polusi udara di kawasan perkotaan.
Muhammad Rizkon (41), seorang warga Pekalongan, mengaku lega dengan pemberlakuan aturan ini. Menurutnya, selama ini truk-truk besar kerap menjadi biang kerok kemacetan di ruas jalan yang tidak terlalu lebar.
“Jalan di Pekalongan ini sempit, tapi truk besar sering tidak sabaran dan malah memenuhi jalur, mempersulit kendaraan kecil dan motor,” ujar Rizkon kepada detikcom, Rabu (5/11/2025).
Baca Juga:Anggota DPR RI Rizal Bawazier Turun Langsung Dengarkan Keluhan Pedagang Pasar Batang, Tawarkan Sejumlah SolusiAtlit Panjang Tebing Asal Batang Kiromal Katibin Bikin Sejarah, Rangking Pertama Dunia di IFSC
“Selain bikin macet, polusi udaranya juga berkurang. Aturan ini harus konsisten diterapkan,” tegasnya.
Rizkon berharap kebijakan ini bisa ditiru daerah lain dengan menyediakan jalur khusus untuk kendaraan berat, sehingga tidak bercampur dengan arus lalu lintas dalam kota.
Dukungan serupa disampaikan Wawan (33), pekerja lepas yang mobilitasnya tinggi. Ia mendesak agar aturan ini dibarengi dengan sanksi tegas agar memiliki efek jera.
“Sudah ada tol, seharusnya truk-truk besar itu dialihkan. Jangan sampai aturan hanya jadi simbolis. Penindakan di lapangan itu penting,” kata Wawan.
Dishub Klaim 90% Truk Sudah Patuh
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekalongan, Restu Hidayat, menyatakan bahwa kebijakan pengalihan truk ke tol sudah berjalan efektif.
“Pengawasan kami lakukan setiap hari, terutama pada jam sibuk pagi dan sore, di titik-titik rawan pelanggaran. Rambu-rambu larangan juga sudah terpasang di kedua arah masuk kota,” jelas Restu.
Untuk mendukung aturan ini, pemerintah pusat melalui Dirjen Perhubungan Darat memberikan insentif berupa diskon tarif tol sebesar 20% untuk angkutan barang.
Baca Juga:Anggota DPR RI Rizal Bawazier Resmikan Balai Kesehatan Desa, Warga Tak Perlu Jauh Lagi ke PuskesmasRatusan Calon Jemaah Haji dari Kabupaten Batang Jalani Medical Check Up Lebih Awal
“Dari sisi efisiensi, lewat tol sebenarnya lebih menguntungkan bagi pengusaha: waktu lebih cepat, risiko kecelakaan rendah, dan kendaraan lebih awet,” paparnya.
Tantangan di Lapangan: Sopir Ogah-ogahan dan Salah Paham
Meski demikian, Restu mengakui sejumlah kendala masih menghadang. Sebagian pengemudi truk masih memilih melintas di jalur biasa dengan alasan menghemat biaya operasional, meski sudah ada diskon.
“Padahal, kalau dihitung secara keseluruhan, lewat jalan kota justru lebih mahal karena mempercepat keausan kendaraan dan risikonya lebih besar,” ujarnya.
