Keren! Lazismu Kendal Pulihkan 5 Hektare Lahan Kritis dengan 4 Ribu Pohon Alpukat, Panen 3 Ton

Keren! Lazismu Kendal Pulihkan 5 Hektare Lahan Kritis dengan 4 Ribu Pohon Alpukat, Panen 3 Ton
ABDUL GHOFUR PANEN - Petani dan tim Lazismu Kendal memanen alpukat di lahan kritis Gentinggunung sebagai upaya pemulihan lahan dan peningkatan ekonomi warga.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Kabupaten Kendal menunjukkan inisiatif luar biasa dalam memulihkan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Lazismu memanfaatkan lahan kritis di Desa Gentinggunung, Kecamatan Sukorejo, untuk ditanami pohon alpukat.

Saat ini, sebanyak 4 ribu lebih pohon alpukat telah tumbuh di atas lahan seluas lima hektare milik petani setempat, dan kini mulai menghasilkan panen yang melimpah.

“Kami bekerja sama dengan para petani sejak 2021. Alhamdulillah, tahun 2024 mulai panen dan sampai sekarang sudah tujuh kali panen dengan total hasil lebih dari 3 ton,” ujar Manajer Lazismu Kendal, Suprapto, Minggu (9/11/2025).

Baca Juga:Genjot Literasi, Pekalongan Resmi Buka Festival "Ayo Membaca 2025" Usai Capai Peringkat 4 Besar Jatengdr. Budi Mulyono Kembali Pimpin IDI Kendal, Bupati Tika Soroti Kekurangan Dokter Spesialis Jantung

Selain memberi nilai ekonomi—dengan rata-rata berat buah mencapai 8 ons dan dijual sekitar Rp12.000 per kilogram—tanaman alpukat juga dinilai bermanfaat ganda untuk memulihkan struktur tanah, menahan erosi, dan mencegah longsor. Lazismu berencana menanam lagi 1.300 bibit alpukat dalam rangka Milad Muhammadiyah ke-113.

Pembagian Hasil Berbasis Zakat dan Kemitraan

Hasil penjualan buah dibagi dengan sistem zakat dan kemitraan: setelah dipotong 2,5 persen zakat, keuntungan dibagi untuk petani (50%), Unsur Pembantu Pimpinan (UPP) Muhammadiyah Kendal (35%), dan pendamping lapangan (15%).

Ketua Lazismu Kendal, Sutiyono, menjelaskan pemilihan alpukat karena tanaman ini tahan terhadap tanah miskin hara dan memiliki sistem perakaran yang kuat untuk mengikat tanah dan mencegah longsor.

“Penanaman bibit alpukat ini bukan sekadar penghijauan, tetapi langkah nyata memulihkan lahan kritis dan membuka sumber pendapatan baru bagi warga,” tutur Sutiyono. (fur)

0 Komentar