RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan menggelar kegiatan Penemuan Kasus Tuberculosis (TBC) melalui metode Active Case Finding (ACF) dengan pemeriksaan Chest X-Ray (CXR). Kegiatan ini merupakan kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, dan PT Cito Putra Utama, berlangsung selama dua hari, Kamis–Jumat (6–7 November 2025).
Program skrining ini merupakan bagian dari implementasi Surat Edaran Ditjen Pemasyarakatan tentang Penemuan Kasus TBC di seluruh satuan kerja pemasyarakatan.
Sebanyak 204 warga binaan mengikuti pemeriksaan ini, dan hasilnya menunjukkan adanya indikasi TBC pada sejumlah penghuni. Total, ditemukan 13 orang suspect TB (7 orang di hari pertama dan 6 orang di hari kedua).
Baca Juga:Cegah 3C dan Balap Liar, Polres Pekalongan Kota Gelar Patroli Skala Besar di Jalur PanturaWarga Geruduk Balai Desa Watussalam, Tuntut Transparansi RKP dan LPJ Dana Desa Sejak Tahun 2019
Kepala Lapas Pekalongan, Teguh Suroso, menyampaikan komitmen Lapas dalam memberikan layanan kesehatan yang optimal.
“Kami berupaya memastikan setiap warga binaan mendapatkan hak atas kesehatan, termasuk deteksi dini penyakit menular seperti TBC. Hasil skrining ini akan segera ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lanjutan dan pengobatan sesuai standar kesehatan,” ujar Teguh.
Kegiatan skrining berjalan aman dan sesuai prosedur. Selanjutnya, tim kesehatan Lapas akan segera melakukan pemeriksaan dahak terhadap 13 warga binaan yang teridentifikasi suspect TB untuk memastikan diagnosis dan menentukan langkah pengobatan yang tepat.
Melalui kegiatan ACF ini, Lapas Pekalongan terus mendukung upaya pemerintah mewujudkan Indonesia bebas TBC dan memastikan lingkungan pemasyarakatan yang sehat. (way)
