RADARPEKALONGAN.ID, BUARAN – Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Desa Watusalam, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, menjadi sorotan lantaran tumpukan sampah yang menggunung di jalur utama Watusalam-Karangdadap. TPS3R yang seharusnya menjadi solusi pengelolaan sampah terpadu justru tak berfungsi optimal dan bahkan sempat viral karena sampahnya tercecer hingga di jalan raya.
Warga desa setempat mempertanyakan legalitas dan transparansi kinerja pemerintah desa, khususnya terkait pengelolaan sampah di TPS3R Watusalam ini, dalam sebuah pertemuan pada Jumat (7/11/2025).
Tokoh masyarakat Desa Watusalam, Yusuf, mengkritik keras kondisi tersebut.
“Banyak keluhan tentang asap dari pembakaran sampah, dan tumpukan sampahnya yang kian menggunung. Warga ingin itu disetop,” ujar Yusuf.
Baca Juga:KKP Dorong Pemilik Kapal Pasang VMS, Batas Relaksasi Hingga Akhir 2025 demi Perikanan TerukurTingkatkan Daya Saing, Pemkab Pekalongan dan Dosen Amikom Latih Digital Marketing Desa Wisata Kayupuring
Fasilitas pengolahan sampah ini awalnya diharapkan mampu menampung dan mengolah sampah dari tujuh desa di wilayah kerja Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Kecamatan Buaran. Namun, TPS3R yang dibangun melalui program KOTAKU dari Pemerintah Pusat ini tidak pernah beroperasi optimal dan sempat mangkrak karena belum teraliri listrik.
Kepala Desa Watusalam, Heru Dwi Anto, menerangkan bahwa TPS3R ini dibangun di desanya karena lahannya paling luas, berdasarkan hasil musyawarah tujuh kepala desa se-Kecamatan Buaran.
Heru mengakui bahwa pengelolaan oleh BUMDesma dalam perjalanannya tidak sesuai harapan. “Seiring perjalanan waktu, kami dari pemerintah desa Watusalam pernah menyetop pengelolaan sampah di TPS3R karena tidak sesuai harapan. Pernah ada tumpukan sampah hingga di jalan, akhirnya kami setop,” ujar Heru.
Ia menjelaskan, setelah tumpukan sampah meluber dan warga mengeluh, Pemdes Watusalam akhirnya membersihkan sendiri secara maksimal. Warga menyayangkan pembangunan yang tidak dibarengi dengan kesiapan operasional dan dukungan infrastruktur memadai. (had)
