Muktamar Ilmu Pengetahuan III di Pekalongan, Gus Rozin Serukan Peran NU di Sains, Teknologi, dan Civil Society

Pembukaan muktamar ilmu pengetahuan iii
Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah, KH Abdul Ghaffar Rozin, saat memberikan sambutan pada pembukaan Muktamar Ilmu Pengetahuan III PWNU Jateng di Auditorium UIN Gus Dur, Kota Pekalongan, Ahad (16/11/2025).
0 Komentar

Masih dalam sambutannya, Gus Rozin menyebut tiga kelompok masyarakat yang menjadi poros utama pembangunan: petani, nelayan, dan pelaku UMKM. Ketiga kelompok ini, menurutnya, sering kali tidak mendapatkan perhatian memadai dalam pembangunan nasional.

“NU wajib menawarkan perspektif berbeda. Jangan sampai pembangunan yang berjalan justru merugikan tiga stakeholder utama ini. Yang kita inginkan adalah lahirnya konsensus publik yang adil dan berkeadilan sosial,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa para ilmuwan, baik dari NU maupun dari perguruan tinggi, memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan ilmu pengetahuan digunakan untuk memperkuat masyarakat, bukan meninggalkannya. Karena itu, ia menekankan pentingnya keadilan struktural—pemerataan akses, peluang, dan manfaat pembangunan.

Baca Juga:Muktamar Ilmu PWNU di Pekalongan: Belajar dari Gus Dur, Kritik Cerdas dan Tauhid yang InklusifPCNU Pekalongan Siap Jadi Tuan Rumah Muktamar Ilmu Pengetahuan ke-3, Hadirkan Cendekiawan NU Jateng

“Pembangunan tidak boleh hanya dinikmati oleh kalangan tertentu. Ilmu pengetahuan harus kembali kepada masyarakat, khususnya mereka yang selama ini berada di pinggiran,” ujarnya.

Perkuat Jejaring Lakpesdam se-Jawa Tengah

Di bagian akhir sambutannya, Gus Rozin menyoroti pentingnya interkonektivitas Lakpesdam di seluruh PCNU se-Jawa Tengah. Menurutnya, setiap Lakpesdam memiliki potensi besar dalam kajian, penelitian, dan pemberdayaan masyarakat, namun potensi tersebut tidak akan maksimal tanpa kolaborasi.

“Lakpesdam memiliki tugas pokok dalam pembangunan sumber daya manusia. Jika setiap PCNU saling terhubung, program akan lebih terarah, tidak berjalan sendiri-sendiri, dan dapat saling menguatkan,” tandasnya.

Ia juga mencatat bahwa dalam beberapa kegiatan, tidak semua ketua Lakpesdam cabang dapat hadir karena kesibukan masing-masing, namun ia berharap hal tersebut tidak mengurangi komitmen untuk memperkuat jejaring dan kesinambungan program.

Rektor UIN Gus Dur Bangga Jadi Bagian Muktamar Muktamar Harus Hasilkan Dampak Nyata

Sebelumnya, Rektor UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Prof. Dr. Zaenal Mustaqin, M.Ag., menyambut hangat seluruh peserta muktamar dari berbagai unsur NU, perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi NU, hingga para pengasuh pesantren se-Karesidenan Pekalongan.

“Kami sangat bahagia dapat menjadi bagian penting dari Muktamar Ilmu Pengetahuan ke-3 yang diselenggarakan Lakpesdam PWNU Jawa Tengah,” ujarnya.

Baca Juga:SK PBNU Turun, PCNU Kota Pekalongan Siap Gelar Pelantikan Pengurus Baru dan Harlah 1 Abad NUSantri Urban

Ia menegaskan bahwa Lakpesdam, sejak digagas Gus Dur dan dilanjutkan Dr. Fahmi Zainuddin, memiliki peran strategis dalam pengembangan wacana keilmuan NU. UIN KH. Abdurrahman Wahid, lanjutnya, siap kembali menjadi tuan rumah muktamar berikutnya dengan pelayanan yang lebih baik.

0 Komentar