RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN — Tradisi pembukaan Pintu Bendungan Gembiro di Desa Krandon, Kecamatan Kesesi, dipastikan tidak akan digelar pada tahun 2025 ini. Keputusan ini diambil setelah dua dari tiga pintu bendungan mengalami kerusakan teknis yang cukup berat, diperparah dengan kondisi debit air yang tinggi selama musim hujan.
Operator Bendung Gembiro, Toni Waluyo, menjelaskan bahwa kerusakan mekanis bermula dari konsleting dinamo motor listrik. Meskipun sempat diperbaiki, masalah kembali muncul dan kini kerusakan ditemukan pada bagian as, gir, dan bushing kuningan yang retak dan bengkok.
“Motor listriknya konslet, sudah dilepas dan diperbaiki, tapi setelah dipasang kembali masih bermasalah. Setelah dicek mendalam, ternyata kerusakan ada di bagian as, gir, dan bushing kuningan yang retak dan bengkok,” jelas Toni, Jumat (14/11/2025).
Baca Juga:Gus Rozin Serukan Kebangkitan Sains NU, Muktamar III Bahas Civil Society, Pangan, dan Keadilan EkologisJelang Haul Akbar, Warga Keluhkan Akses Wisata Religi Wonobodro Batang yang Sempit Penuh Kemacetan
Kerusakan ini membuat daun pintu dan rumah pintu macet, sementara debit air dari hulu terus tinggi, sehingga perbaikan besar tidak bisa dilakukan. SOP juga mengharuskan ketiga pintu dibuka bersamaan, yang tidak mungkin dilakukan karena hanya satu pintu yang berfungsi.
Tradisi Rakyat Terdampak, Petani Tak Terganggu
Ketua Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) Kalijogo, Tangguh Prawiro, yang meninjau lokasi, menyayangkan pembatalan ini. Meskipun pembatalan kegiatan yang dikenal dengan istilah “bedah bendung” atau “memet iwak” ini tidak menimbulkan dampak besar bagi pertanian, tradisi tersebut sangat dinantikan sebagai hiburan rakyat.
“Kami memantau karena info di medsos simpang siur. Ternyata memang dalam perbaikan. Sayangnya masyarakat tidak tahu penyebab pastinya karena minim informasi dari pemerintah,” ujar Tangguh.
Tangguh berharap pemerintah, baik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana maupun Pemkab Pekalongan, segera memberikan rilis resmi agar polemik di media sosial mereda dan perbaikan dapat segera dilakukan pada musim kemarau mendatang. (Yon)
