Gairah Investasi Meningkat, Investor Saham Pekalongan Bertambah 8.000 Orang hingga September 2025

Gairah Investasi Meningkat, Investor Saham Pekalongan Bertambah 8.000 Orang hingga September 2025
ISTIMEWA PAPARAN - Kepala BEI Wilayah Jawa Tengah 1, Fanny Rifqi El Fuad saat memaparkan materi terkait saham dalam kegiatan \"Financial Talk: From Saving to Investing, Cara Aman Naik Level Finansial\" di Gedung Djunaid Convention Center.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah mencatat pertumbuhan signifikan jumlah investor saham di Kota Pekalongan selama tahun 2025. Sejak Januari hingga September, tercatat penambahan 8.000 investor saham, membawa total investor di kota tersebut menjadi 31.400 orang.

Kepala BEI Wilayah Jawa Tengah 1, Fanny Rifqi El Fuad, mengungkapkan data tersebut usai kegiatan “Financial Talk: From Saving to Investing, Cara Aman Naik Level Finansial” di Gedung Djunaid Convention Center, belum lama ini.

Fanny menjelaskan bahwa peningkatan ini didukung oleh kegiatan yang diinisiasi OJK dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025. Pihaknya berkolaborasi dengan Universitas Pekalongan (Unikal), di mana 700 akun investor saham baru telah dibukakan untuk mahasiswa Unikal.

Baca Juga:Dua Pintu Rusak! Tradisi Pembukaan Bendungan Gembiro Pekalongan Dibatalkan di Tahun 2025Gus Rozin Serukan Kebangkitan Sains NU, Muktamar III Bahas Civil Society, Pangan, dan Keadilan Ekologis

“Jadi mahasiswa yang menempuh mata kuliah pasar modal di kelas itu, nanti endingnya dalam akhir perkuliahan mereka akan dibukakan rekening saham. Sehingga mereka tidak hanya mendapat ilmunya melainkan juga praktik inklusinya di pasar,” jelasnya.

Fanny menegaskan tujuan utama kegiatan adalah meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Mahasiswa didorong untuk memanfaatkan produk pasar modal, mewujudkan tema “From Saving to Investing”.

Strategi Investasi ala Lo Kheng Hong

Acara ini juga menghadirkan investor saham legendaris, Lo Kheng Hong, yang dijuluki Warren Buffet-nya Indonesia. Ia membagikan strategi investasinya yang berfokus pada analisis fundamental.

Lo Kheng Hong menjelaskan, strategi pembelian sahamnya didasarkan pada valuasi perusahaan (PER/Price Earning Ratio dan PBV/Price to Book Value), laba perusahaan yang bertumbuh, serta manajemen dan direksi perusahaan yang jujur. Ia mengaku tidak melirik pergerakan market maker atau indikator teknikal lainnya. (nul)

0 Komentar