Anggaran Rp 67 Miliar Tak Sebanding, Wawalkot Balgis Akui Penurunan Angka Kemiskinan Belum Signifikan

Anggaran Rp 67 Miliar Tak Sebanding, Wawalkot Balgis Akui Penurunan Angka Kemiskinan Belum Signifikan
ISTIMEWA ARAHAN - Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab memberikan arahan dalam kegiatan Rakor Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK).
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN — Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) untuk mengevaluasi efektivitas program pengentasan kemiskinan. Dalam Rakor yang digelar di Ruang Buketan Setda, Senin (17/11/2025), Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab, mengakui bahwa penurunan angka kemiskinan belum menunjukkan hasil yang signifikan, meskipun alokasi anggaran yang digelontorkan sangat besar.

Balgis mengungkapkan, Pemkot telah mengalokasikan anggaran cukup besar, dengan alokasi mencapai sekitar Rp 67 miliar pada perubahan anggaran tahun berjalan, namun capaian penurunannya masih minim.

“Anggarannya sangat besar, tapi penurunannya masih nol koma sekian digit. Bahkan setelah review oleh tim peneliti UIN Gusdur, capaian tersebut tidak sebanding dengan besarnya anggaran,” ujar Balgis.

Baca Juga:Cemari Sungai Sono, Bupati Faiz Tutup Sementara Pabrik Tekstil Nakal di BatangTragedi Muara PIK Kendal, Bocah SD Tewas Terseret Arus, Warga yang Menolong Ikut Tenggelam

Wawalkot Balgis menegaskan, tantangan penanggulangan kemiskinan semakin kompleks dan Pemkot tidak bisa bekerja sendiri.

“Kami membutuhkan peran semua stakeholder baik pemerintah, masyarakat, akademisi, lembaga usaha, hingga lembaga keuangan. Tim TKPK ini terdiri dari orang-orang terpilih yang kami harapkan mampu merumuskan formula terbaik untuk mengurangi angka kemiskinan di Kota Pekalongan,” tegasnya.

Ia menekankan bahwa masyarakat bukan hanya membutuhkan bantuan dana, tetapi juga pendampingan dan motivasi agar mampu keluar dari kemiskinan. “Perubahan itu harus datang dari diri mereka sendiri, dan pemerintah hadir untuk mendorong perubahan tersebut,” imbuhnya.

Kepala Bapperida Kota Pekalongan, Andrianto, menambahkan bahwa Rakor ini menghadirkan tim peneliti UIN Gusdur untuk mengevaluasi program. Ia optimis upaya penanggulangan kemiskinan tetap dapat dijalankan secara maksimal melalui strategi yang lebih fokus, meskipun Pemkot akan menghadapi keterbatasan anggaran akibat pemangkasan Dana Transfer ke Daerah (TKD) pada 2026.

Andrianto mengapresiasi kinerja TKPK Kota Pekalongan yang berhasil menempati peringkat ketiga dengan kategori Sangat Baik pada penilaian tingkat Provinsi Jawa Tengah. (nul)

0 Komentar