*Efisiensi Anggaran Jadi Biang*Dua Pekerjaan Fisik Senilai Rp5 milar
BATANG – Sejumlah proyek fisik unggulan di Kabupaten Batang terpaksa dikorbankan menyusul pemangkasan Dana Transfer Keuangan Daerah (TKD) hingga mencapai Rp254 miliar. Dua proyek infrastruktur yang sebelumnya diprioritaskan, kini resmi batal dikerjakan karena efisiensi anggaran.
Kabid Pengelola Jalan dan Jembatan DPUPR Batang, Endro Suryono, mengatakan pihaknya merelakan dua pekerjaan fisik senilai total Rp5 miliar yang harus dicoret dari daftar pengerjaan tahun anggaran 2026.
“Ya, ada dua pekerjaan yang terdampak. Pertama, Jembatan Leses di Kecamatan Gringsing arah Pantai Jodo, yang sebelumnya sudah kita plot untuk dikerjakan. Anggarannya Rp4 miliar dari APBD murni terkena efisiensi sehingga dihapuskan,” ujarnya, Jumat (21/11).
Baca Juga:Dilantik Hari ini, Rohmatun Siap Gantikan Maulana YusupMuncul Spanduk ‘Inspektorat Brengsek’, Rusmanto: Pemeriksaan Sudah Final, Sobirin Terbukti Melanggar
Endro menambahkan Jembatan Leses sebenarnya setiap tahun selalu muncul dalam Musrenbang karena kondisinya kian memprihatinkan. Saat musim hujan, ketinggian air sering menutup badan jembatan sehingga tidak lagi terlihat, membuat akses warga terputus.
“Jembatan Leses ini butuh peninggian karena kalau hujan tidak kelihatan. Lebarnya sekarang hanya 3 meter. Dalam desain, kami ingin memperlebar menjadi 7 meter sekaligus meninggikannya,” jelasnya.
Proyek itu dianggap strategis bukan hanya untuk akses warga, tetapi juga menopang sektor wisata, pertanian, dan perikanan.
“Di sana ada akses menuju Pantai Jodo, ada sub-TPI, ada lahan pertanian. Artinya jembatan ini mendukung pariwisata, perdagangan, dan pertanian,” terang Endro.
Selain Jembatan Leses, proyek trotoar di Jalan Urip Sumoharjo senilai Rp1 miliar juga ikut terhapus.
“Jadi tahun anggaran 2026, DPUPR khususnya bidang jalan dan jembatan terkena efisiensi Rp5 miliar,” ujarnya.
Endro mengakui kondisi makin berat karena bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat untuk pekerjaan fisik juga tidak diterima tahun 2026 nanti.
Baca Juga:Maulana Yusup Mundur, Rohmatun Melenggang ke Kursi DPRD BatangDPRD Dukung Ketegasan Pemkab Batang Tindak Pabrik Sarung Pencemar Sungai Sono
“Kita masih berharap Bankeu Provinsi Jawa Tengah. Yang utama Jalan Bandar–Gerlang, kita ajukan sekitar Rp6 miliar. Tapi itu masih menunggu disetujui atau tidak,” tambahnya.
Dengan terpangkasnya anggaran besar-besaran, sejumlah proyek vital di Batang harus ditunda. Pemerintah Kabupaten kini berharap ada dukungan dari Provinsi untuk menutup kekurangan agar pembangunan infrastruktur tetap berjalan dan tidak mandek total.
