Siapkan Rp9 Miliar, DPUPR Batang Percepat Pembangunan Jembatan Kali Belo

DPUPR Batang mempercepat pembangunan Jembatan Kali Belo.
Kepala Bidang Pengelola Jalan dan Jembatan DPUPR Batang, Endro Suryono saat meninjau kondisi Jembatan Kali Belo pasca diterjang banjir bandang.
0 Komentar

BATANG — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Batang mempercepat proses pembangunan Jembatan Kali Belo di Kecamatan Tersono. Pembangunan tersebut ditargetkan mulai dikerjakan pada awal tahun 2026.

Kepala Bidang Pengelola Jalan dan Jembatan DPUPR Batang, Endro Suryono, mengatakan lelang pekerjaan fisik akan dilakukan lebih awal untuk mengejar percepatan pembangunan.

“Kami menjadwalkan pada Desember 2025 proyek sudah naik lelang. Harapannya Januari 2026 sudah ada penandatanganan kontrak dengan pemenang lelang,” ujar Endro saat ditemui Sabtu (22/11).

Baca Juga:Anggaran Seret, Jembatan Leses dan Trotoar Urip Sumoharjo Batal DibangunDilantik Hari ini, Rohmatun Siap Gantikan Maulana Yusup

Menurut dia, jangka waktu pembangunan jembatan diproyeksikan selama enam bulan, mulai Januari hingga Juni 2026. Total anggaran pembangunan bersumber dari APBD sebesar Rp 9 miliar.

Namun demikian, Endro menyampaikan bahwa pada musim Lebaran mendatang jembatan utama belum dapat dilalui. Untuk mengantisipasi akses warga, terutama jalur penghubung Limpung–Tersono, DPUPR akan menyiapkan jembatan darurat.

“Jembatan darurat akan kami bangun agar kendaraan tetap bisa melintas secara terbatas. Akses ini penting karena merupakan jalur utama masyarakat,” ujarnya.

Jembatan Kali Belo diketahui putus total akibat banjir bandang yang menerjang wilayah itu pada Senin (20/1/2025). Arus deras dan longsoran dari kawasan Gunung Kemulan, daerah Pacet–Reban, menyebabkan konstruksi jembatan rusak berat. Akses Desa Pujut menuju pusat Kecamatan Tersono pun sempat terputus.

Selain pembangunan Jembatan Kali Belo, DPUPR juga akan melelang pekerjaan lanjutan penataan sejumlah ruas jalan, seperti Jalan RE Martadinata, Jalan Yos Sudarso, dan Jalan Patimura. “Nilainya sekitar Rp 1 miliar,” ucap Endro menambahkan.

0 Komentar