Banyak PR bagi guru maupun orang tua menghadapi karakter anak zaman sekarang. Mendidik anak zaman sekarang jelas-jelas berbeda dengan mendidik anak pada zaman dulu.
Zaman dulu tantangannya tidak sebesar zaman sekarang. Zaman dulu itu sulit ekonomi, tapi dengan sulitnya ekonomi, mentalnya jadi terbangun menjadi tangguh.
Sementara zaman sekarang yang serba mudah menjadikan mental anak-anak tidak tangguh, mudah menyerah, sering mengambil jalan pintas. Beda zaman beda tantangan.
VISI MUHAMMADIYAH
Baca Juga:Juri IGA Lakukan Visitasi dan Validasi ke RSUD Bendan dan Kampung BugisanDi Balik Kemenangan Zohran Mamdani, Psikologi Representasi dan Pergeseran 'In-Group'
Namun Adityawarman cukup berbangga diri sebagai original alumni SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan. Di SMA ini diajarkan daya juang yang kuat.
Di Muhammadiyah setiap orang wajib berkontribusi dan memperjuangkan visi dan misinya. Sehingga mental dan daya juangnya teruji kelak setelah terjun ke masyarakat. Senantiasa memberikan manfaat kepada orang lain.
Selain itu, lanjut Adit, faktor keluarga yang selalu memberikan perhatian dukungan kepada anak-anaknya akan menjadi kunci sukses. Doa orang tua apalagi ibu adalah kekuatan luar biasa yang bisa menjadi kunci meraih sukses di masa depan.
“Saya selalu memuliakan dan menghormati ibu saya karena berkat dialah saya bisa seperti sekarang ini,” tambah Adit.
Sementara passion atau sungguh-sungguh dalam menekuni sesuatu, juga menjadi faktor kunci untuk menjadi sukses.
Orang sukses itu uang mengejar dirinya, bukan dirinya mengejar uang. Begitu kira-kira perumpamaan yang tepat bagi orang-orang yang sudah mencapai level tertentu.
Tapi bagi orang sukses juga, dirinya sudah selesai mengejar uang. Dia merasa sudah cukup dengan yang ada. Orang yang merasa cukup adalah orang kaya. Sementara orang kaya belum tentu dia merasa cukup dengan yang ada. (sep)
