*Solusi Giant Sea Wall Mendesak Dibangun di Batang
BATANG – Bencana rob yang terus menghantam kawasan pesisir Kabupaten Batang kini kian memprihatinkan. Gelombang laut pasang yang merangsek ke daratan telah menenggelamkan ratusan hektare lahan pertanian di Denasri Wetan dan Denasri Kulon. Alhasil, denyut ekonomi warga lumpuh total.
Jeritan masyarakat pesisir pun makin lantang. Mereka mendesak pemerintah tak hanya berpangku tangan dan segera mengambil langkah konkret untuk penyelamatan wilayah.
Wakil Ketua DPRD Batang, Junaenah, buka suara. Ia menilai penanganan bencana rob tidak bisa ditunda lagi. Ia meminta Bupati Batang M Faiz Kurniawan segera mengusulkan penanganan skala besar kepada pemerintah pusat, termasuk pembangunan tanggul raksasa atau Giant Sea Wall.
Baca Juga:15 DPC Terbentuk, PSI Bidik Kursi DPRD Batang pada Pemilu 2029Siapkan Rp9 Miliar, DPUPR Batang Percepat Pembangunan Jembatan Kali Belo
“Saya terus mendorong Pak Bupati tiap kali ketemu. Ya yang dibahas itu-itu terus, karena saya juga menjadi salah satu warga yang terdampak,” ujar Politisi PDI Perjuangan itu, Jumat (21/11).
Menurut Junaenah, rob telah mengubah wajah kehidupan sosial-ekonomi masyarakat setempat. Para petani kehilangan lahan garapan karena seluruh area pertanian kini tenggelam.
“Masyarakat Denasri itu sudah tidak jadi petani lagi. Lahan sudah hilang, semua terendam air. Mereka terpaksa alih profesi, ada yang jadi tukang milet, tukang batik,” tuturnya.
Namun, menurutnya, upaya ini tidak sepenuhnya mampu menggantikan pendapatan dari sektor pertanian yang selama ini menopang kehidupan keluarga.
Junaenah menyebut, kondisi ini makin parah setelah Kota Pekalongan membangun tanggul laut. Air kemudian berpindah ke Batang dan membanjiri wilayah pesisir yang tidak memiliki benteng sekuat daerah tetangga.
“Setelah Pekalongan membangun tanggul, air beralih ke Denasri,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa beberapa lahan miliknya juga ikut tenggelam dan sudah tidak dapat dikenali lokasi batasnya.
Baca Juga:Anggaran Seret, Jembatan Leses dan Trotoar Urip Sumoharjo Batal DibangunDilantik Hari ini, Rohmatun Siap Gantikan Maulana Yusup
“Saya sendiri punya lahan di situ, tapi saya tak tahu lagi di mana batasnya. Semua sudah jadi air,” bebernya.
DPRD menilai penanganan rob tidak cukup hanya memperbaiki saluran atau tanggul lokal karena air berasal dari tekanan laut yang lebih kuat.
