BATANG — Perumda Air Minum (PAM) Sendang Kamulyan Kabupaten Batang menyatakan dukungan terhadap gerakan restorasi mata air yang diinisiasi Komunitas Pecinta Gunung Batang (KPGB).
Langkah pelestarian sumber air tersebut dinilai sejalan dengan misi perusahaan dalam menjaga keberlanjutan layanan air bersih bagi masyarakat.
Direktur Umum PAM Sendang Kamulyan, Sys Mandayun, mengatakan penanaman 200 bibit pohon di sejumlah sumber mata air lereng Gunung Kamulyan merupakan wujud nyata kepedulian komunitas terhadap kelestarian alam. Upaya ini, menurutnya, menjadi kontribusi penting dalam menjaga kontinuitas, kualitas, dan kuantitas (K3) pasokan air bersih ke pelanggan.
Baca Juga:Mobil MBG Dipakai Angkut Sangkar Burung dan Motor, Wabup Batang Berang!Rob Kian Parah, DPRD Batang Minta Pemkab Jemput Bola ke Pusat
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan KPGB yang bertujuan menjaga kelestarian sumber air. Ini sejalan dengan misi perusahaan kami untuk memastikan ketersediaan air bagi masyarakat,” ujarnya, Selasa (25/11/2025).
PAM Sendang Kamulyan memberikan dukungan berupa pembiayaan pengadaan ratusan bibit pohon yang digunakan dalam kegiatan tersebut. Sys berharap langkah ini dapat menginspirasi komunitas pecinta alam lain untuk turut serta menjaga lingkungan.
Sementara itu, Ketua KPGB, Yuswanto, menjelaskan bahwa restorasi dilakukan pada Minggu, 23 November 2025 dengan menanam 200 bibit pohon beringin di tujuh titik mata air yang menjadi kawasan penyangga kebutuhan air wilayah Kota Batang.
“Pohon beringin dipilih karena akarnya kuat dan mampu menyerap air dengan baik. Selain itu, jenis ini memiliki usia panjang sehingga dapat terus melindungi sumber mata air,” tuturnya.
Adapun jenis pohon yang ditanam meliputi Ficus religiosa (bodhi), Ficus elastica (karet kebo), Ficus virens (bunut), Ficus drupacea (mbulu), dan Ficus racemosa (loa). Penanaman dilakukan di mata air Mubal, Sijagang, Depok, Beji Jemanen, Pager Gunung, Pandan Songsong, dan Belik.
Kegiatan ini melibatkan sedikitnya 50 peserta dari berbagai unsur masyarakat, seperti Ficus Batang, Leksavana (pecinta alam SMK Blado), Batang Heritage, serta warga Desa Pager Gunung.
Yuswanto menambahkan bahwa restorasi sumber air ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan hari jadi ke-12 KPGB yang mengusung semangat “Nyonggo Gunung”. Menurutnya, upaya tersebut penting dilakukan karena beberapa titik sumber air sempat terdampak longsor dan banjir bandang pada awal 2025.
