RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Memasuki musim pancaroba, Puskesmas di Kota Pekalongan mencatat adanya peningkatan kasus penyakit dibanding tahun sebelumnya. Data menunjukkan jumlah pasien mengalami kenaikan sekitar 5 persen, dengan dua penyakit menular yang mendominasi, yaitu ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) dan diare.
Kepala Puskesmas Bendan, dr Aswina Azis Michroza, menjelaskan bahwa fenomena ini lazim terjadi saat pergantian musim di wilayah tropis. Perubahan suhu yang tidak stabil memengaruhi respons tubuh dan menurunkan ketahanan fisik.
“Yang paling banyak ditemukan saat ini adalah ISPA. Penyebab utamanya bukan virus atau bakterinya, tetapi daya tahan tubuh yang melemah akibat perubahan cuaca,” katanya, kemarin.
Baca Juga:Dugaan Korupsi Dana Desa Rp 230 Juta, Emak-emak Randumuktiwaren Laporkan Kades ke Kejari28 Peserta Lolos Maganghub Kemnaker Resmi Gabung di Rutan Pekalongan, Ditempatkan Sesuai Formasi
Dr Azis menekankan bahwa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi faktor paling penting dalam pencegahan. Meskipun perubahan cuaca tidak bisa dikendalikan, perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan dapat menjadi benteng utama pertahanan tubuh.
Pilar PHBS dan Germas Kunci Utama
Dr Azis merinci beberapa langkah penting dalam PHBS yang diimbau, antara lain:
- Selalu mencuci tangan dengan benar.
- Konsumsi makanan bergizi seimbang, dan batasi konsumsi gula/tepung berlebih.
- Istirahat cukup untuk mengoptimalkan sistem imun.
- Mengelola stres dan memperbaiki kualitas tidur.
“Kita sudah punya pilar PHBS dan Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Saya tekankan agar masyarakat mengelola makanan dengan baik, kurangi makanan manis dan tepung, istirahat cukup, serta kelola stres,” tandasnya.
Upaya edukasi PHBS ini telah dilakukan menyeluruh melalui berbagai metode, seperti posyandu, pertemuan kader, dan media konten kesehatan. Ia berharap, tren peningkatan kasus ini bersifat sementara. (nul)
