RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Musyawarah Daerah (Musda) ke-XI DPD Partai Golkar Kota Pekalongan yang digelar di Hotel Santika, Minggu (30/11/2025), mengukuhkan M. Azmi Basyir sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Pekalongan periode 2025-2030. Azmi, yang sebelumnya menjabat Bendahara DPD, terpilih secara aklamasi menggantikan Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab.
Musda tersebut dihadiri oleh Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah, Mohammad Saleh, Balgis Diab, serta jajaran pengurus hingga organisasi sayap partai.
M. Azmi Basyir, yang merupakan figur muda kelahiran 1990, menyatakan bahwa kepercayaan yang diberikan kepadanya merupakan amanah yang harus diperjuangkan demi kepentingan rakyat.
Baca Juga:HUT KORPRI ke-54, Bupati Kendal Tekankan Profesionalisme ASN dan Guru untuk Wujudkan Indonesia EmasDies Natalis ke-49 SMPN 5 Pekalongan Meriah, Pentas Seni Jadi Ruang Ekspresi Siswa Berbakat
“Ini lebih sebagai amanah, kami berharap Golkar semakin solid, dan keberadaannya lebih bermanfaat bagi masyarakat,” tegas Azmi. Ia berharap Golkar Kota Pekalongan semakin solid, sehingga suara partai dapat terus menang bersama rakyat.
Fokus Akselerasi Gen-Z dan Milenial
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah, Mohammad Saleh, mengapresiasi pelaksanaan Musda tersebut sebagai sarana konsolidasi internal. Saleh menekankan pentingnya regenerasi, mengingat pemilih ke depan akan didominasi oleh kaum Gen-Z dan milenial.
“Kami berharap, ketua yang baru dapat melakukan akselerasi dan inovasi, terutama dalam mengakomodir komunitas Gen-Z maupun milineal. Karena berdasarkan data dari BPS, pada Pemilu 2029 mendatang pemilih pemula didominasi GenZ- dan milineal hampir 51 persen,” terang Mohammad Saleh.
Saleh menambahkan, kepengurusan yang baru diharapkan dapat memberikan ruang yang memadai bagi komunitas Gen-Z.
Musda ke-XI Golkar Kota Pekalongan, selain memilih ketua baru, juga menyajikan Laporan Pertanggungjawaban (LPj) kepengurusan demisioner dan penyusunan program kerja. Setelah Musda, Mohammad Saleh juga bersilaturahmi ke Ponpes Al Maliki untuk menampung aspirasi dari kalangan pesantren. (nul)