JAKARTA, RADARPEKALONGAN.ID – Dua dosen peneliti dari Pusat Studi Filantropi FEBI UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Rinda Asytuti, M.Si. dan Muhammad Shulthoni, M.A., Ph.D., mengikuti kegiatan Recognition Current Competency (RCC) asesor bidang kompetensi wakaf.
Kegiaan tersebut diselenggarakan oleh LSP Badan Wakaf Indonesia (LSP BWI) bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Indonesia.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 4-5 Desember 2025 di Park Hotel Jakarta Timur. Acara menghadirkan atmosfer profesional dengan peserta yang berasal dari berbagai lembaga pendidikan, organisasi pengelola wakaf, serta praktisi pengembangan SDM sektor filantropi Islam.
Baca Juga:Rahasia Sukses M Aditya Warman: 'Jadikan Ibu Sebagai 'Jimat' dalam Hidup Ini'M Adityawarman Bahas Karakter Gen-Z dalam Sesi Parenting SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan
Pelaksanaan RCC dipandu oleh dua Master Asesor, yakni Rosalina Hutahaean dan Jusafwar, yang berpengalaman panjang dalam standar asesmen nasional BNSP.
Keduanya mengawal proses asesmen secara ketat dan sistematis untuk memastikan keselarasan kompetensi asesor wakaf dengan regulasi terbaru.
Kehadiran kedua master asesor tersebut menjadi kunci penting dalam menjaga objektivitas, ketepatan prosedur, serta kualitas instrumen asesmen yang digunakan selama proses RCC.
Proses RCC sendiri diakui sebagai tahapan yang menuntut ketelitian dan kesabaran tinggi, karena peserta harus melalui rangkaian verifikasi portofolio, klarifikasi bukti kompetensi, serta wawancara teknis yang berfokus pada pengalaman profesional.
Rinda Asytuti dan Muhammad Shulthoni mengikuti seluruh tahapan ini secara langsung, mempresentasikan bukti kinerja, praktik asesmen yang pernah dilakukan, hingga pemahaman teknis terkait unit-unit kompetensi dalam skema wakaf.
Tidak hanya membutuhkan ketelitian, rangkaian RCC juga menuntut daya tahan dan daya juang prima dari setiap peserta.
Proses asesmen berlangsung intensif dari pagi hingga pukul 11 malam selama dua hari, sehingga menuntut konsentrasi penuh, konsistensi, dan ketangguhan mental.
Baca Juga:Juri IGA Lakukan Visitasi dan Validasi ke RSUD Bendan dan Kampung BugisanDi Balik Kemenangan Zohran Mamdani, Psikologi Representasi dan Pergeseran 'In-Group'
Kedua dosen tersebut menjalani seluruh sesi dengan komitmen tinggi, menjawab setiap pertanyaan asesmen secara argumentatif dan berbasis pengalaman lapangan, sekaligus menunjukkan keteguhan dalam menyelesaikan seluruh tahapan hingga akhir.
Selama kegiatan asesmen ini, diskusi-diskusi profesional juga berlangsung antara peserta, master asesor, dan tim LSP BWI.
Dalam kesempatan ini, Muhammad Shulthoni memberikan perspektif akademik tentang urgensi peningkatan kapasitas asesor untuk memperkuat tata kelola wakaf di Indonesia.
