Sementara Rinda Asytuti menekankan pentingnya sistem asesmen yang akuntabel agar dapat menghasilkan SDM wakaf yang benar-benar kompeten.
Pertukaran gagasan ini memperkaya kualitas pelaksanaan RCC secara keseluruhan.
Pusat Studi Filantropi FEBI UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan menyambut positif keterlibatan dua dosen penelitinya dalam kegiatan strategis ini.
Keikutsertaan mereka memperkuat kapasitas kelembagaan dalam menyediakan asesor wakaf bersertifikat yang mampu mendukung berbagai program sertifikasi, pelatihan, hingga pendampingan penguatan SDM perwakafan.
Baca Juga:Rahasia Sukses M Aditya Warman: 'Jadikan Ibu Sebagai 'Jimat' dalam Hidup Ini'M Adityawarman Bahas Karakter Gen-Z dalam Sesi Parenting SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan
Partisipasi ini juga mempertegas peran pusat studi sebagai mitra akademik dalam pengembangan ekosistem wakaf nasional.
Pada akhirnya, dengan selesainya seluruh rangkaian RCC yang memerlukan ketelitian, kesabaran, serta daya tahan yang kuat, Rinda Asytuti dan Muhammad Shulthoni diharapkan segera memperoleh pengakuan penuh sebagai asesor kompetensi wakaf tersertifikasi BNSP.
Penguatan kapasitas ini bukan hanya penting bagi karier profesional keduanya, tetapi juga bagi upaya bersama dalam meningkatkan kualitas pengelolaan wakaf yang amanah, profesional, dan berkelanjutan di Indonesia. (sep)
