RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kendal menilai pengelolaan wisata daerah masih membutuhkan pembenahan manajemen. Hal ini mengemuka dalam Gathering Mitra DPRD Kendal 2025 di Yogyakarta, Sabtu (6/12/2025), yang dihadiri puluhan media, LSM, dan ormas.
Ketua DPRD Kendal, Mahfud Sodiq, menilai sistem tiket online yang diterapkan Pemerintah Kabupaten Bantul merupakan inovasi yang layak diadopsi. Ia mengaku telah mencoba langsung dan merasakan kemudahan sistem tersebut.
“Di Bantul tiketnya sudah pakai online. Saya coba sendiri dan sangat mudah,” ujar Mahfud.
Baca Juga:Cakupan Jamsostek Baru 36%, BPJS Ketenagakerjaan Pekalongan Genjot Kepesertaan Pekerja InformalGembleng Ideologi, 46 Mahasiswa Penerima Beasiswa Sang Surya Ikuti Baitul Arqam Kendal
Mahfud Sodiq menegaskan bahwa DPRD Kendal telah mendorong penerapan e-ticketing dan menargetkan tahun depan seluruh destinasi wisata daerah tidak lagi menggunakan tiket manual. Digitalisasi layanan ini dinilai mampu menekan potensi kebocoran retribusi.
Salah satu poin penting dari studi tiru ini, kata Mahfud, adalah bahwa aplikasi tiket di Bantul dikembangkan tanpa biaya APBD dengan menggandeng perguruan tinggi. “Ini bukti bahwa PAD tidak selalu harus bergantung APBD. Bantul bisa, mestinya Kendal juga bisa,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Sariyadi, memaparkan bahwa retribusi pariwisata daerahnya pada 2024 mencapai Rp30 miliar, dengan angka kunjungan ke destinasi yang dikelola Pemkab mencapai sekitar 2,5 juta orang per tahun. Sariyadi menyebut pariwisata menjadi salah satu sektor yang pertumbuhannya paling agresif dalam lima tahun terakhir. (fur)
