RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN — Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan kembali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) triwulanan. Rakor yang dipimpin langsung Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid (Aaf), pada Kamis siang (4/12/2025), menekankan pentingnya verifikasi lapangan untuk memastikan laporan kinerja sejalan dengan realitas pelayanan.
Wali Kota Aaf menegaskan bahwa laporan keuangan yang baik tidak cukup tanpa validasi kondisi objektif di lapangan.
“Laporan keuangan kan bisa juga dibikin baik semua, tapi padahal di lapangan tidak seperti itu. Nah, ini yang harus kita cross-check betul ke lapangan,” tegasnya.
Baca Juga:Daratan Pesisir Batang Hilang 4 Meter/Tahun Akibat Abrasi, Pemkab Dukung Penataan Ruang LautBuron 6 Bulan, Pengelola Program Sifitri Pekalongan Dibekuk di Gunungkidul, Gelapkan Dana Rp 220 Juta
Sorotan Utama: PDAM dan NPL Tinggi
Dalam rakor tersebut, pelayanan PDAM menjadi sorotan utama. Meskipun perusahaan telah mencatat laba, Wali Kota Aaf menilai keluhan klasik masyarakat terkait air keruh dan distribusi air yang tidak optimal tidak boleh diabaikan. Ia mengakui kompleksitas masalah PDAM, terutama karena sebagian besar jaringan pipa merupakan peninggalan zaman Belanda yang rentan kebocoran, tetapi tetap mendorong pembenahan.
Selain PDAM, Aaf juga menyoroti kondisi BUMD di bidang keuangan yang masih menghadapi persoalan Kredit Macet atau Non Performing Loan (NPL) yang tinggi.
“Untuk yang bidang keuangan, ini yang mesti menjadi sorotan bahwa NPL-nya masih tinggi. Nanti Saya minta tracing-nya, mana debitur yang angsurannya berjalan baik, mana yang bermasalah,” jelasnya.
Wali Kota Aaf meminta seluruh jajaran BUMD untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan bekerja secara profesional demi kepercayaan publik serta keberlanjutan layanan bagi warga Kota Pekalongan. (way)