Kelangkaan Solar di Pekalongan Kian Parah, Antrean Kendaraan Mengular di Sejumlah SPBU

Kelangkaan Solar di Pekalongan Kian Parah, Antrean Kendaraan Mengular di Sejumlah SPBU
HADI WALUYO ANTREAN KENDARAAN - Pemandangan antrean panjang kendaraan di SPBU tampak tak asing dalam beberapa hari terakhir, seperti di SPBU Karangsari, Minggu (7/12/2025). Kendaraan yang mengular ini sedang antre membeli bio solar yang saat ini diduga langka.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar diduga terjadi di Kabupaten Pekalongan dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan antrean panjang kendaraan mengular di sejumlah SPBU. Antrean serupa terpantau di SPBU Karangsari, Karanganyar; SPBU Doro; dan SPBU Wiradesa.

Rudi (43), sopir doplak dari Desa Karangsari, mengakui kelangkaan biosolar terjadi di hampir seluruh SPBU di Kabupaten Pekalongan.

“Hampir semua SPBU angel kabeh. Katanya pengirimannya dijatah,” kata Rudi, Senin (8/12/2025).

Baca Juga:Polres dan TNI Sinergi dengan Warga Perkuat Tanggul Bandengan Pekalongan Tahan Limpasan RobBupati Faiz Serahkan SK 2.818 PPPK Paruh Waktu Batang, Ada Peluang Naik Status Jadi Penuh Waktu

Meskipun harga bio solar masih utuh Rp6.700 per liter, ketersediaan barang sulit didapatkan. “Harganya masih utuh, tapi barange angel. Cari solar susahnya sudah seperti di Sumatera di Pekalongan sekarang,” keluhnya. Para sopir berharap pemerintah segera mengatasi masalah kelangkaan ini.

Keluhan serupa sebelumnya juga disampaikan oleh nelayan di pesisir Pantai Utara Kabupaten Pekalongan. Nelayan mengeluhkan stok solar subsidi yang sering kosong di Solar Pocked Dealer Nelayan (SPDN) Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Wonokerto.

Nelayan bernama Tarmuji mengatakan, stok solar subsidi di SPDN cepat habis. Akibatnya, nelayan terpaksa membeli solar nonsubsidi di SPBU atau pedagang eceran dengan harga jauh di atas subsidi (Rp6.800 per liter), yang sangat memberatkan nelayan kecil. (had)

0 Komentar