RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL — Fenomena kekerasan dan kenakalan remaja di Kabupaten Kendal mendapat sorotan serius. Pemerintah daerah menilai perlindungan bagi generasi muda perlu diperkuat, terutama melalui literasi digital, mengingat sebagian besar pemicu kekerasan berawal dari penggunaan media sosial tanpa kontrol.
Kepala Disporapar Kendal, Ahmad Irham Chalid, menegaskan bahwa berbagai perilaku negatif remaja seperti tawuran, narkoba, balap liar, dan perundungan masih marak terjadi.
“Kita tidak menutup mata bahwa masih muncul berbagai fenomena kenakalan remaja: tawuran, narkoba, balap liar, perundungan hingga perilaku berisiko lainnya. Semua ini bukan hanya berdampak pada keselamatan generasi muda, tetapi juga menurunkan kualitas SDM Kendal pada masa mendatang,” ujarnya saat membuka kegiatan Penguatan Literasi Digital di Gedung PGRI Kendal, Rabu (10/12/2025).
Baca Juga:Diterjang Angin Kencang, 5 Rumah di Wonotunggal Batang Rusak Tertimpa Pohon TumbangCiptakan Kelurahan Tangguh Iklim, Dinkes Pekalongan Bentuk Tim Kerja Masyarakat Sehat Iklim
Irham menegaskan literasi digital menjadi “benteng” penting agar pelajar memiliki imunitas terhadap pengaruh negatif media sosial.
Kapolres Kendal, AKBP Hendry Susanto Sianipar, mengingatkan masa depan Kendal sangat ditentukan oleh karakter generasi mudanya.
“Kesuksesan itu tidak datang tiba-tiba. Semua butuh proses, disiplin, dan kerja keras. Jauhi narkoba, tawuran, dan pergaulan yang salah karena itu akan menghancurkan masa depan kalian sendiri,” tegasnya.
Perwakilan Forwaken, Eddie Prayitno, turut menyoroti bahwa media sosial dapat berdampak hukum jika disalahgunakan, karena adanya jerat UU ITE. Ia mengajak pelajar memanfaatkan platform digital untuk hal-hal positif. (fur)
