Apalagi bangunan fisik sekolah yang kini tampil modern dan Islami menjadikan lingkungan belajar semakin kondusif—bersih, indah, sehat, sejuk dengan ruangan full AC dan menyenangkan.
Para guru pun mengajar dengan pendekatan yang alami, penuh kehangatan, namun berjiwa Islami dan berpikir maju.
Smuhi: Sekolah Bersejarah dengan Jejak Tokoh Nasional
Sejak berdiri pada 1 September 1955, SMUHI telah melewati puluhan tahun kiprah panjang dalam mencetak generasi qurratu a’yun. Bukan hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional, bahkan internasional.
Tokoh Besar Alumni Smuhi
Baca Juga:Critical Thinking Skill Penting Hari Ini dan di Masa-Masa Mendatang yang Sangat Bermanfaat3 Hal yang Perlu Diwaspadai Orangtua dari Anak Perempuan
Di antara tokoh nasional ternyata alumi Smuhi. Mereka ituadalah, Dr Adi Sasono, mantan Menteri Sosial RI era BJ Habibie, dan Ketua Umum ICMI.
Kemudian Abdul Hakim Garuda Nusantara, pejuang HAM nasional dan penasihat hukum terkemuka Indonesia.
Kalau Prof Dr. Arif Satria sudah tidak asling lagi. Kini dia menjabat Kepala BRIN (Badan Riset Nasional) dan mantan Rektor IPB University dua periode.
Dr Abdul Ghani, Direktur Plantation & Agriculture PT Danantara, eks Direktur Utama PTPN III juga alumni Smuhi.
Sementara Dr M Aditya Warman, Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan dan Penasehat Presiden, tokoh inspiratif yang pernah menjadi satu-satunya putra daerah yang menduduki posisi strategis di PT Astra Internasional.
Belum termasuk ratusan alumni lain yang kini menjadi rektor, dosen, guru besar, pimpinan industri, pengusaha sukses, hingga tokoh masyarakat di berbagai daerah.
Prestasi para alumni ini menjadi bukti nyata bahwa Smuhi adalah sekolah yang melahirkan tokoh, pemimpin, dan pembaharu. Kursus Inggris Intensif kali ini menjadi bagian kecil dari perjalanan panjang itu.
Baca Juga:Turun ke Jalan, Lawan Kegagalan Sistemik, Bencana Ekologis adalah Kesalahan Kognitif Pemerintah2 Peneliti Pusat Studi Filantropi FEBI UIN KH Abdurrahman Wahid Ikuti RCC Asesor Wakaf
Selama lima hari, peserta tidak hanya belajar grammar atau vocabulary. Mereka berlatih speaking, membuat dialog, presentasi, hingga permainan edukatif yang membuat belajar terasa hidup.
Puncaknya, sesi native speaker nanti menghadirkan pengalaman otentik berkomunikasi dengan penutur asli Inggris—memberikan kesempatan langka yang jarang ditemui dalam pembelajaran reguler.
Bagi para peserta, kegiatan ini bukan hanya menambah pengetahuan, tetapi juga membangun rasa percaya diri untuk bermimpi lebih tinggi, menembus batas daerah, bahkan batas negara.
