RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Rendahnya tingkat literasi di Kabupaten Batang menjadi perhatian serius bagi Bunda PAUD sekaligus Bunda Literasi Kabupaten Batang, Faelasufa M. Faiz Kurniawan. Ia menilai budaya membaca pada anak-anak harus ditanamkan sejak dini, bahkan dengan pendekatan yang terkesan memaksa, demi menumbuhkan kebiasaan tersebut.
Faelasufa mengakui persoalan literasi merupakan masalah nasional, di mana tingkat literasi Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan negara-negara G20.
“Di Batang memang tingkat literasinya masih rendah, tapi secara keseluruhan Indonesia juga masih rendah, apalagi kalau dibandingkan dengan negara G20 lainnya,” ujarnya saat mendampingi kunjungan Perpustakaan Keliling di TK Negeri Pembina Warungasem.
Baca Juga:Tembus 1,5 Juta! Kunjungan Wisata Batang Melonjak 139 Persen Sepanjang 2025Panen Prestasi Semester Ganjil, SDN 1 Karangmulyo Kendal Koleksi 18 Piala Kejuaraan
Belajar dari keberhasilan negara-negara Skandinavia dengan program one village one book, Faelasufa menekankan langkah awal di Batang adalah memperkuat kampanye literasi dan mengenalkan buku bacaan yang menarik sesuai usia anak.
Ia juga menekankan pentingnya keteladanan dari guru dan orang tua sebagai contoh nyata. Faelasufa menegaskan, jika anak-anak belum menyukai kegiatan membaca, perlu ada upaya pembiasaan.
“Kalau masih belum suka, dipaksa dulu. Nanti mereka akan terbiasa,” tegasnya.
Ia mendorong guru dan orang tua untuk menyediakan buku, kemudian meminta anak mengekspresikan hasil bacaan dengan cara sederhana (seperti menggambar smiley), sementara orang tua membantu menuliskan kesan anak terhadap buku tersebut. (nov)
